“Ada juga dalam rapat kerja tersebut bagaimana menanggulangi sampah plastik yang menjadi fokus internasional dalam penanggulangannya,” ungkapnya.
Sutiaji mendukung upaya revolusi mental kebersihan yang menjadi salah satu poin dalam rapat kerja pada tahun ini.
Dikatakannya, upaya itu merupakan salah satu gerakan serta manfaat hidup bersih sehat dan bernilai budaya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam paparannya mengatakan jika program gerakan Indonesia Bersih merupakan merupakan salah satu gerakan revolusi mental sebagaimana tertuang dalam instruksi presiden.
Dijelaskannya, maksud dan tujuan dilaksanakannya rapat kerja di Hari Peduli Sampah Nasional ini adalah untuk memastikan langkah-langkah dari kebijakan sektor dan daerah.
Selain itu mendorong pemerintah daerah dalam mewujudkan target nasional serta mewujudkan sinergi kebijakan sektor dalam upaya pengelolaan sampah.
Hal terpenting lainnya adalah mendorong partisipasi publik dan meningkatkan sarana dan prasarana.
“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merumuskan strategi dan kebijakan dalam pengelolaan sampah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terutama pelibatan pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Siti Nurbaya.
Baca: Warga Karawang Resah Sekumpulan Pria Pamer Kemaluan, Waspadai 10 Kelainan Seksual Paling Buruk Ini
Jakatranas pengelolaan sampah adalah momentum besar dalam pengelolaan sampah yang memiliki target 100 persen pada tahun 2025 mendatang.
Beberapa upaya, termasuk pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen merupakan perubahan besar paradigma dimana sebesar 30 persen penekanan kebijakan stream up dengan mindset 3R (Reduce, Recycle, Reuse).
“Ada hal menggembirakan terkait dengan pengelolaan bank sampah dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan peran serta masyarakat yang tinggi dalam menangani sampah,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kota Malang Jadi Contoh Kota Gerakan Indonesia Bersih,