TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mendorong agar bandara di Kediri bisa terwujud segera.
Adanya bandara tersebut diyakini akan melengkapi syarat maju dan berkembangnya pariwisata, perdagangan dan investasi di wilayah Mataraman.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini sedang melakukan penyesuaian perencana bandara Kediri dengan tata ruang wilayah yang ada.
Sehingga diharapkan bisa segera mendorong realisasi bandara pertama di kawasan Mataraman tersebut.
"Jadi ada yang namanya TTI, tourism (pariwisata), trade (perdagangan) , investement (investasi). Trade bisa datang setelah tourism, nah akan berat menarik tourism ketika dianggap aksesnya jauh. Maka bandara di Kediri ini akan menjadi jawaban masalah akses," kata Emil Dardak, Rabu (27/2/2019).
Bandara Kediri akan mempermudah akses ke Trenggalek, Tulungagung dan sekitarnya sehingga diharapkan akan juga meningkatkan pariwisata di kawasan Mataraman.
Baca: Fotonya Pakai Kaus Berlogo Palu Arit Viral, Kaesang Pangarep Buktikan Ini dan Bahas Soal Akal Sehat
Dikatakan Emil, di Mataraman terdapat 13 kabupaten kota, dan berpenduduk sebanyak 10 juta jiwa kurang lebih nya.
Maka jika tidak punya bandara, wilayah ini tidak memiliki kualifikasi sebagai desinasi pariwisata maupun investasi.
"Saat kunjungan ke Baperwil Bojonegoro, kami sudah bertemu dengan Bupati Kediri juga. Beliau menyakann bahwa 1,5 bulan ini komunikasi dengan swasa akan diperkuat untuk realisasi bandara Kediri," katanya.
"Sedangkan Pemprov juga gerak. Memastikan bahwa ada kesesuaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pengembangan bandara," tandasnya.
Bandara ini rencananya akan disupport langsung dan secara keseluruhan oleh private sector. Yaitu perusahan Gudang Garam yang juga memiliki pabrik besar di Kediri.
Menurut Emil ini adalah bentuk bahwa swasta juga bisa memberikan sumbangsih untuk perkembangan suatu daerah.
Dan dalam menjalankan pembangunan, kerjasama dengan sektor privat menjadi penting. Sebab tentunya jika hanya mengandalkan APBD tidak akan mencukupi untuk mebiayai keseluruhan pembngunan. Sehingga dibutuhkan kerjasama erat dengan semua pihak.
"Dananya semua dari swasta. Mulai pengadaan lahan hingga nanti fisiknya. Dari pemprov sementara ini belum ada pengalokasian anggaran," tegas Emil.