TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mulyadi alias Adi (28) tewas bersimbah darah setelah dada kirinya ditikam, Sabtu (9/3/2019).
Pemuda yang dikenal sebagai preman di kafe tanah garapan Laut Dendang ini dikeroyok sekelompok pemuda di depan rumahnya di Jalan Bersama, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Menurut warga, kejadian pengeroyokan berawal dari Mulyadi bertengkar dengan pengunjung di Kafe Pelakor, tak jauh dari rumahnya.
Baca: Kisah di Balik Lahirnya Kartika Orchestra Angkatan Darat, Ada Nama Elfa Secioria dan Idris Sardi
Di situ korban sempat memukul pengunjung yang belum diketahui identitasnya.
Merasa tidak senang dengan perlakuan Mulyadi, pengunjung kafe itu memanggil beberapa rekannya dan mendatangi rumah Mulyadi.
Para pelaku memancing Mulyadi keluar, mereka melempari rumahnya dengan batu.
Begitu Mulyadi keluar rumah, para pelaku langsung mengeroyoknya.
Bahkan seorang pelaku menikamkan pisau ke dada kiri Mulyadi.
Seketika, Mulyadi roboh jatuh ke tanah dan darah bercucuran dari dadanya.
Baca: Rayakan Ulang Tahun Ke-58, Kostrad Gelar Bakti Sosial Hingga Ziarah ke Makam Jenderal TNI Soeharto
Seorang penjaga kafe di sekitaran lokasi kejadian, Heri (43) mengatakan awalnya Mulyadi datang dan berbuat rusuh di Kafe Pelakor itu.
Tak hanya itu, Mulyadi pun memukul seorang pengunjung kafe.
"Tidak terima, tamu itu memanggil kawan-kawannya dan mendatangi rumah si Mulyadi," kata Heri, Sabtu (9/3/2019)
Menurut Heri, ia sempat meredakan keributan di kafe itu.
Tetapi pengunjung ternyata mendatangi rumah Mulyadi.
Tak lama berselang, di rumah Mulyadi terjadi penikaman.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.
Baca: Manchester United Berpeluang Geser Tottenham Hotspur dari Posisi Tiga Klasemen Sementara
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri saat dikonfirmasi terkait kebenaran tewasnya Mulyadi belum bersedia memberikan keterangan.
Dia mengarahkan untuk mengkonfirmasi ke Kanit Reskrim.
"Silakan konfirmasi ke Kanit Reskrim, saya sedang test di Jakarta," ujarnya.
Menindaklanjuti arahan Kapolsek, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan Iptu MK Daulay yang dikonfirmasi, sekitar pukul 17.58 WIB belum membalas pesan singkat yang dilayangkan tersebut.
Penulis: M.Andimaz Kahfi
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Berbuat Onar di Sebuah Kafe, Mulyadi Preman Kampung Tewas Bersimbah Darah Usai Ditikam