News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BNPB Tawarkan Pemikiran Masyarakat Tidak Lagi Bakar Hutan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Doni Monardo

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Hutan merupakan aset berharga bagi kehidupan masyarakat Jambi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Doni Monardo di hadapan Gubernur Jambi Fachroci Umar beserta jajaran pada Sabtu (16/3).

Doni menyampaikan bahwa wilayah Jambi dikenal dengan kekayaan satwa yang langka seperti harimau, gajah, dan badak.

Selanjutnya, Doni menggugah para peserta Rapat Koordinasi Penanggulangana Bencana Provinsi Jambi, dengan pertanyaan apabila hutan tidak ada lagi, lalu bagaimana dengan satwa-satwa langka tadi bertahan hidup.

"Apakah kita hanya akan mengenang satwa-satwa tadi kelak?" ujar Doni di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah se-Provinsi Jambi, Sabtu (16/3/2019).

Pembicaraan hutan ini sangat berkaitan dengan potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Jambi.

Baca: Sarwendah Bakal Gelar Tujuh Bulanan, Konsepnya Adat Jambi

Doni menekankan bahwa kunci penyebab terjadinya karhutla adalah perbuatan manusia.

Data BNPB menyebutkan 99% karhutla disebabkan karena ulah manusia sehingga pendekatan terhadap warga pembakar perlu menjadi perhatian setiap pihak.

Doni mengajak pemerintah setempat dan jajaran untuk membuat program yang mampu menyentuh aspek pemberdayaan masyakarat.

Satu contoh upaya yang dapat dilakukan seperti memilih tanaman komoditi yang menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat, seperti kopi dan pinang.

Menurut Doni, saat ini pinang menjadi komoditi beberapa negara, seperti Cina dan India. "India menggambil pinang dari Aceh. Berapa banyak pohon pinang di tanah Jambi ini?”

Doni mengilustrasikan bagaimana komoditi tanaman dapat memberikan nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

Perdagangan dunia ratusan tahun lalu dikuasai oleh Vereenigde Oostindische Compagnie atau dikenal dengan VOC.

Baca: Viral, Dua Pencuri Helm di Rumah Sakit di Jambi Dihukum Menginap di Kamar Mayat

Badan dagang yang didukung negara tersebut memiliki kekayaan dengan nilai sangat fantastis, sekitar USD 7,9 trilyun. Kekayaan itu banyak bersumber dari komoditas tanaman yang dihasilkan dari nusantara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini