Datanglah Lukman seorang diri ke indekos Berta melalui pintu belakang, pada Selasa, 19 Maret 2019 sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah beberapa lama berduaan di dalam kamar, tiba-tiba datang dua orang Indra dan Efendi berpura-pura melakukan penggerebekan.
Tak lama kemudian, datang Sutatno (Sutat) yang mengaku sebagai suami Berta Liana.
Dalam kondisi tersebut korban terdesak dan tak bisa berbuat apa-apa karena digerebek oleh ketiga orang lelaki.
Sutat meminta uang damai kepada korban sebesar Rp 20 juta malam itu juga.
"Tersangka Sutat mengancam menggunakan senjata tajam memaksa saya menyerahkan uang damai," kata Lukman.
Karena tak ada uang, Lukman pun harus meminjam uang dari kerabatnya.
Pergilah Lukman diantar Sutat ke rumah kerabat Lukman meminjam uang.
Pada saat itu Lukman hanya mendapat pinjaman sebesar Rp 2,5 juta.
Lukman berjanji akan mencari lagi uang keesokan hari.
Namun, korban hanya bisa memenuhi uang sebesar Rp 2,5 juta lagi, sehingga total uang yang sudah ia beri Rp 5 juta.
Sadar dirinya ternyata dijebak oleh sindikat pemeras, Lukman pun melaporkan mereka.
Berta Liana mengatakan, bersama tiga rekannya melakukan penjebakan kepada Lukman Hakim.
"Nantinya, setelah korban ketakutan lalu dapat menyerahkan uang yang diinginkan," papar dia.