TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Sebuah rumah dengan gapura dan pagar tinggi tampak terlihat di Jl. Pasir Putih No.10B Kedonganan Kelurahan Kuta Bali.
Di balik pagar tersebut terlihat kamar-kamar yang memang disewakan atau dikostkan oleh pemiliknya.
Seorang pria berbadan tegap dan tinggi menghampiri jurnalis Tribun yang hendak mengkonfirmasi rumah kost tersebut apakah ditinggali oleh para pelaku perampokan yang merupakan WNA asal Rusia.
Saat ditanyai mengenai dua WNA Rusia tersebut, pria yang merupakan penjaga dan penanggung jawab kost ini membenarkan bahwanya dua dari tiga pelaku tinggal dan menginap disini.
“Iya tinggal disini mereka. Saya kurang tahu soal penyergapannya karena saat itu tidak lagi disini tapi lagi kerja. Tahunya sore kemarin infonya lima anggota polisi datang nyergap kamar itu. Dan tidak dia diam saja saat ditangkap,” tutur penjaga rumah kost yang enggan disebut namanya, Rabu (20/3/2019).
Mereka (dua orang pelaku AK dan RH) tinggal di kamar kost tersebut kurang lebih sudah dua bulan.
Tidak ada gelagat atau perilaku mencurigakan selama tinggal disana.
“Ketemu paling papasan saja dan cuma sekedar say hello. Tidak banyak mengobrol juga karena mereka juga tidak cakap berbahasa Inggris. Disini mereka tinggal berdua menyewa satu kamar kost tidak bawa kendaraan roda empat setahu saya cuma pakai sepeda motor itu pun sepertinya sewa,” tambahnya.
Saat di singgung mengetahui tidaknya bahwa kedua penghuni kost tersebut merupakan pelaku perampokan.
Pria ini menyampaikan bahwa dirinya tahu dari pemberitaan dan sosial media.
“Tahunya dari berita sama sosmed. Kalau tidak salah yang mati di tembak itu salah satu dari penghuni kost di kamar itu. Yang lebih tahu saat kemarin itu bos saya (pemilik kost) karena ada disini sepertinya saat ramai-ramai banyak polisi,” ucapnya.
Kost dengan harga rata-rata per bulan Rp 2,5 juta tersebut merupakan kamar kost exclusive dan lengkap dengan isi kamar.
Calon penghuni kost hanya tinggal datang dan menempatinya saja.
Diduga Pelaku Perampasan Senjata Milik Anggota Brimob di Jimbaran