TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Cara sadis Marlin Sinambela alias Mabeos dan 5 temannya menghabisi Roni Friska Hasibuan terungkap saat ekspose yang digelar oleh Polresta Barelang di Mapolresta Barelang, Jumat (22/3/2019).
Banyak fakta-fakta terungkap bagaimana para pelaku secara sadis menyiksa dan menghabisi nyawa Roni.
Salah satunya, pengakuan Marlin yang tak lain adalah otak pelaku pembunuhan Roni terkait permintaan terakhir Roni sesaat sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya usai dibuang di hutan di kawasan Tiban Permai, Sekupang, Batam.
Menurut Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, kepada polisi, pelaku mengatakan, saat dibuang dalam kondisi sekarat, korban sempat meminta pada pelaku untuk melepaskan ikatan tanganya.
Baca: Dikira Korban Perampokan, Ela Ternyata Dibunuh Oleh Dosen UNM, Tersangka Sempat Ikut Melayat
Baca: Kronologi Pembunuhan Siti Zulaeha Oleh Dr Wahyu Jayadi Teman Sekantornya
Namun hal itu tidak ditanggapi oleh pelaku.
Marlin justru mengambil sebuah besi dan memukul kepala korban hingga korban terdiam.
Akibat pukulan itu, korban akhirnya meninggal dunia dan Mabeos kembali ke Baloi Kolam seolah tidak terjadi apa-apa.
Pembunuhan yang tergolong sadis tersebut bermula saat pelaku menangkap basah chat istri pelaku dengan korban lewat Facebook.
Menurut pelaku, dalam chat itu ada percakapan yang memanggil Mama dan Papa.
Melihat hal itu, darah Mabeos mendidih, ia mendesak Istrinya untuk mempertemukannya dengan Roni.
Karena didesak dan ditelpon Mabeos, akhirnya Roni datang ke Baloi Kolam bertemu dengan Mabeos.
Di sana terjadi percakapan dan akhirnya Mabeos marah dan memukul Roni.
Selain itu, teman-teman Mabeos yang berada disana ikut membantu Mabeos memukul korban hingga korban sekarat.
"Nah di beberapa tempat itu mereka pukul. kejadiannya tanggal 18 malam, dia dipukul habis-habisan oleh para pelaku ini," tegas Hengki lagi.