TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap calon pendeta yakni Melinda Zidemi alias Melindawati, hingga kini masih terus diselidiki.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat mendatangi kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Jenazah korban yang saat ini berada di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, masih menunggu pihak keluarga guna dilakukan otopsi.
Bila memang keluarga korban enggan dilakukan otopsi, nantinya akan dilakukan visum luar saja untuk memastikan penyebab tewasnya korban.
"Kalau dilihat, diduga korban ini kenal dengan pelaku. Makanya, pelaku ini menggunakan tutup wajah agar tidak diketahui korban," ujar Supriadi.
Jenazah korban yang berada di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, minimal akan divisum agar bisa diketahui apakah memang benar korban sebelum dibunuh terlebih dahulu diperkosa.
Baca: Kronologi Pembunuhan Pendeta Cantik Berusia 24 Tahun, Diduga Diperkosa dan Diikat Pakai Ban Dalam
Karena, saat ditemukan korban dalam kondisi tidak mengenakan busana. Dari itulah, harus dikuatkan dengan dilakukan visum bila sebelum dibunuh korban diperkosa terlebih dahulu.
"Untuk kondisi Nita, anak yang bersama korban saat ini masih syok. Dari korban Nita inilah bisa mengetahui kejadian pembunuhan terhadap Melindawati," ujarnya.
Calon pendeta cantik Melindawati Zidemi alias Melinda Zidemi yang ditemukan tewas di Sungai Baung Sumsel, Selasa (26/3/2019) diketahui telah memiliki seorang tunangan.
Bahkan diketahui, Melindawati akan segera menikah dalam waktu dekat.
"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah Gaurifa (28) sepupu Melindawati saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).
Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara. "Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana,"ujarnya.
Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.
"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, pihak keluarga dan kerabat calon pendeta cantik Melindawati Zidemi terus berdatangan ke rumah sakit Bhayangkara.
Tampak terlihat kesedihan mereka telah kehilangan sosok pribadi yang dikenal baik dan ramah pada setiap orang tersebut.
Rekan sejawat Melinda, Harisman Manai menyebutkan Melinda belum berstatus pendeta. Melinda adalah vikaris atau calon pendeta.
Melindawati, merupakan warga Nias Sumut dan sudah sejak 2013 lalu untuk sekolah. Usai selesai dari sekolah tinggi teologi Injil Palembang, ia langsung ditugaskan ke Sungai Baung sejak bulan Oktober 2018 lalu.
Selain itu Harisman juga menyebutkan lokasi tempat dibunuhnya Melinda memang sepi.
"Memang, tempat yang dilintasi Melindawati itu sepi. Tetapi, kami tidak tahu seberapa rawan tempat itu," ujar Teman korban Harisman Manai yang juga calon pendeta ini saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3).