News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Ini Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Menantu

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi dibuang

Laporan  wartawan  POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Teka teki siapa ayah dari bayi perempuan yang dibuang ke sungai Enakter di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, oleh RR (39)  mulai terkuak.  

Beredar kabar yang menyebutkan ayah dari bayi yang ditemukan, Sabtu  (23/3/2019) itu diduga menantunya sendiri. 

Informasi  yang dihimpun  POS-KUPANG.COM,   Selasa  (26/3/2019)  menyebutkan  pria  yang  terlibat asmara dengan  RR merupakan menantu RR, suami anak sulung RR.   

Mereka domisili di kampung lain, lumayan jauh dari kediaman RR.

Wakapolres  Sikka, Kompol  Iwan Iswayudi,  didampingi  Kasat Reskrim, AKP Heffri  Dwi Irawan, S.H, S,I.K,  mengatakan  penyidik  PPA   Polres Sikka  belum mendalami  keterangan  siapa ayah  bilogis bayi perempuan  yang dibuang RR ke  sungai.

“Penyidik  masih  memeriksa  tersangka,   ibu  bayi.  Penyidik  akan dalami  keterangan siapa  ayah biologis  dari  bayi  tersebut,”  kata Iwan, kepada  wartawan  di Mapolres  Sikka, Selasa   (26/3/2019) siang.

Iwan mengatakan, pelaku  nekat   membuang bayinya ke  sungai  untuk menutup rasa  malu kepada warga  sekitar setelah dilahirkan,  Rabu (20/3/2019) malam.

Bayi ditemukan Januarius Noeng, warga Enaker, Sabtu   (23/3/2019) sekitar pukul 04.00  Wita  dalam perjalanan pulang memancing ikan di Sungai Enaker.    

Temuan  itu   diisampaikan kepada  Agustina Mare, dan Ardianus Adik, warga Enaker.

Agustina  melaporkannya ke Pos Polisi Talibura.

Tim Identifikasi Polres Sikka  dipimpin Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Heffri Dwi Irawan, bersama Kapolsek Waegete, Iptu Siprianus Raja, dan Paur Identifikasi Aipda David Djeradu  melakukan  olah  tempat  kejadian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini