Penjualan Meisterstadt sendiri dilakukan dalam 4 phase, dimana pada phase pertama telah dipasarkan tiga menara apartemen (A1, A2 dan A3) sebanyak 1.575 unit dan 113 unit ruko dengan harga mulai dari Rp3 miliar serta mall dengan konsep F&B dan entertainment.
Ada tiga type unit apartemen yang ditawarkan, yakni type one bedroom dengan total luas 24,82 m2, one bedroom plus seluas 42,51 m2, dan type two bedroom seluas 51,59 m2, dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp400 juta sampai dengan Rp1,1 miliar.
“Meisterstadt dibangun dengan tujuan menciptakan area komersial bertaraf internasional—yang menunjang kegiatan free trade zone Asia bagi kota Batam,” sebut Maikel Tanuwidjaya.
Penjualan apartemen phase pertama (A1 & A2), Meisterstadt berhasil mendulang sukses dengan penjualan 100% sold out hanya dalam waktu satu hari saja.
Melihat tingginya minat masyarakat yang ingin berinvestasi di mega proyek tersebut, maka pada 2017, Meisterstadt kembali memasarkan tower ketiga (A3) yang saat ini penjualannya sudah mencapai 70% serta tower keempat (A5) yang mulai dipasarkan bertepatan dengan prosesi topping off tower A2, awal Maret 2019.
Meisterstadt Batam dikembangkan dengan mengacu pada konsep kemajuan kota berstandar Jerman. Hal ini dapat dilihat pada komposisi bangunannya yang saling terintegrasi dengan beberapa proyek properti khususnya perkantoran dan rumah sakit.
“Proyek ini merupakan hasil dari visi Habibie untuk menciptakan integrated vertical city yang terinspirasi dari standar kemajuan negara Jerman,” ucap Ilham Akbar Habibie, Honorary Chairman Pollux Habibie International.