Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mencatat dari 1.352 kasus TBC di Kota Cirebon, ada puluhan pasien TBC yang mengalami resistensi obat.
Wasor TBC Dinkes Kota Cirebon, Dian Purbarani mengatakan, sedikitnya ada 49 pasien TBC yang mengalami resistensi obat.
Menurut Dian Purbarani, kondisi tersebut tergolong cukup parah karena virus TBC di dalam tubuh pasien telah kebal terhadap obat standar tingkat satu dan dua.
Karenanya, pasien tersebut harus disuntik menggunakan obat khusus yang disebut tingkat tiga berturut-turut setiap hari selama dua tahun.
"Itu tidak boleh berhenti, kalau satu hari saja terlewat ya diulang lagi dari awal," kata Dian Purbarani saat ditemui usai Peringatan Hari TBC 2019 di Goa Sunyaragi, Jl Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Jumat (12/4/2019).
Ia mengatakan, 49 pasien resistensi obat itu paling banyak ditangani Puskesmas Kesunean, Kota Cirebon.
Penyebab pasien mengalami resistensi obat biasanya dipicu karena tidak teraturnya minum obat tingkat satu dan dua.
Baca: Akhir Pelarian 2 Pelaku Mutilasi Guru Budi, Persembunyian AJ Diungkap AP yang Lebih Dulu Ditangkap
Selain itu, bisa juga dikarenakan mengonsumsi obat yang tidak sesuai dosis sehingga virus TBC menjadi lebih kebal terhadap obat.
"Sebetulnya ini kondisi yang parah, tapi bisa sembuh asal teratur disuntik dan minum obatnya," ujar Dian Purbarani.
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinkes Kota Cirebon, Edi Sugiarto, tersebut juga dimeriahkan sejumlah acara.
Dari mulai senam TBC, pelepasan burung merpati, pemberian penghargaan bagi kader TBC berpresrasi dan mitra kerja, serta lainnya.
Sebelumnya, Dinkes Kota Cirebon menemukan 1.352 kasus TBC di Kota Cirebon.
Seluruh kasus itu ditemukan selama 2018 oleh jajaran Dinkes dan sejumlah mitra kerjanya, semisal Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Cirebon.
Wasor TBC Dinkes Kota Cirebon, Dian Purbarani, mengatakan seribuan kasus itu merupakan jumlah keseluruhan dari temuan jajarannya bersama mitra kerjanya.
Ia mengakui temuan terbanyak berasal dari pasien yang berobat ke RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.
"RSD Gunung Jati kan RS rujukan dari Wilayah III Cirebon, makanya banyak temuan di situ," kata Dian Purbarani saat ditemui usai Peringatan Hari TBC 2019 di Goa Sunyaragi, Jl Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Jumat (12/4/2019).
Baca: Tak Percaya Hasil Visum, Keluarga dan Kuasa Hukum Tunjukkan Bukti Foto Memar yang Dialami Audrey
Ia mengatakan, dari total temuan kasus TBC itu lebih dari 50 persennya merupakan pasien yang datang ke RSD Gunung Jati.
Sementara wilayah terbanyak temuan kasus TBC di Kota Cirebon ialah Kecamatan Harjamukti.
Menurut Dian, pada 2018 tercatat sebanyak 72 kasus TBC di Kecamatan Harjamukti.
Pihaknya bersyukur karena tingkat keberhasilan penanggulangan TBC di Kota Cirebon mencapai 94,6 persen.
"Alhamdulillah tingkat keberhasilan penyembuhan pasien TBC tinggi," ujar Dian Purbarani.
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinkes Kota Cirebon, Edi Sugiarto, tersebut juga dimeriahkan sejumlah acara.
Dari mulai senam TBC, pelepasan burung merpati, pemberian penghargaan bagi kader (penanggulangan) TBC berpresrasi dan mitra kerja, serta lainnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dari 1.352 Pengidap TBC di Kota Cirebon, 49 Tergolong Parah Harus Disuntik Obat Khusus Tingkat Tiga