Sedangkan pada 26 April akan disimulasikan pergerakan penumpang dari pusat Kota Yogyakarta dan luar kota hingga proses keberangkatan.
Mulai dari check in, pengurusan imigrasi, memasuki lounge keberangkatan, uji garbarata dan masuk ke pesawat.
Untuk persiapan peresmian operasi penerbangan internasional di NYIA, kata Pandu, airside sudan hampir rampung 100 persen.
Pengecatan marka di runway sepanjang 3.250 meter berikut taxyway, dan apron sudah dilakukan sejak Kamis (11/4/2019) dan ditargetkan rampung segera.
Sedangkan di area terminal secara fasilitas sudah hampir rampung juga.
Instalasi listrik dan air bersih sudah terpasang sedangkan persiapan mitra penyewa gerai komersil (tenant) untuk operasi sudah sekitar 60 persen dan sedang digelar kick off meeting.
"Termasuk UMKM dari kabupaten/kota di DIY sudah jadi spot-nya dan mereka akan ikut masuk," imbuh Pandu.
Ia memastikan, empat penerbangan internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta bakal dipindahkan untuk operasi di NYIA akhir April nanti.
Yakni, penerbangan oleh Air Asia dan Silk Air.
Sebetulnya di Adisucipto ada 6 jadwal penerbangan ke luar negeri namun dua di antaranya campuran antara penerbangan domestik dan luar negeri.
Empar penerbangan itu segera dipindahkan ke NYIA dalam waktu dekat bersamaan pemindahan layanan bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ).
Hal ini tengah dikebut AP I sebagai tindak lanjut atas temuan hasil verifikasi Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.
Prosesi pemindahan operasi penerbangan internasional itu konon bakal digelar pada 26 April.
"Begitu peresmian, (empat penerbangan internasional) langsung beroperasi. Kita juga sudah ajukan landing test (uji coba pendaratan) sebelum peresmian tapi belum tahu keputusannya apakah dilakukan pendaratan oleh TNI, Garuda Indonesia, atau Lion Air. Yang jelas, pesawatnya jenis narrow body," kata Pandu.