Menantu membakar mertua sendiri telah ditangkap, melakukan hal keji ini dikarenakan masalah sepele dan dilakukan saat Salat Jumat.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus menantu membakar mertua sendiri di Kabupaten Malang Jawa Timur, membuat warga geger. Pasalnya, setelah Lismini, si mertua kritis akibat sekujur tubuhnya disiram bensin jenis pertalite dan dibakar, perempuan berusia 57 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia.
Jenazah Lismini, mertua yang dibakar menantu hidup-hidup akhirnya dikuburkan di tempat pemakaman umum di Dusun Ngebrong, Desa Tawang Sari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Sedangkan Nurul Mutholib, sang menantu biadab telah berhasil ditangkap oleh polisi, beberapa saat setelah sebelumnya melarikan diri usai membakar hidup-hidup tubuh Lismini mertuanya, Jumat (12/4/2019).
Baca: 4 Fakta Menantu Bakar Mertua di Malang, Penyebab, Kronologi, hingga Pelaku Diperiksa Kejiwaannya
Baca: Dari Masalah Kasur, Menantu Tega Bakar Hidup-hidup Ibu Mertua, Ini Kisah Selengkapnya
Perempuan berusia 30 tahun, si menantu membakar mertua (mertua dibakar menantu hidup-hidup) karena diduga hal sepele banget, yakni masalah kasur baru tersebut, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijebloskan ke penjara.
Polres Batu mengamankan Nurul Mutholib (30) sejak Jumat (12/4/2019) sore, di sebuah hutan yang berada di sekitar rumah korban, di RT 26/RW 04 Dusun Ngebrong, Desa Tawang Sari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Kapolres Baru AKBP Budi Hermanto mengatakan, pelaku diamankan setelah peristiwa terjadi.
“Kejadian kemarin siang. Tadi pagi, korban meninggal. Pelaku sudah diamankan setelah kejadian,” ujar Budi, Sabtu (13/4/2019).
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo menambahkan, kalau Nurul si menantu membakar mertua (kasus mertua dibakar menantu hidup-hidup) diamankan di hutan menjelang maghrib.
Baca: 5 Fakta Kasus Mertua Dibakar Menantu, Kronologi hingga Kesaksian Tetangga soal Kejiwaan Pelaku
Baca: Kasus Menantu Bakar Mertua, Tetangga Sebut Pelaku Depresi karena Anaknya Meninggal 2 Bulan Lalu
Penangkapan dilakukan setelah petugas mendapatkan laporan dari warga tentang keberadaan pelaku langsung menuju lokasi hutan yang dijadikan tempat persembunyian.
“Kami sebar anggota untuk mencari pelaku. Ketemu di hutang belakang rumah. Dia tidak berani keluar karena takut dimassa,” ujar Anton Widodo.
Menurut Anton Widodo, dihadapan penyidik, pelaku Nurul Mutholib mengaku, dia nekat membakar hidup-hidup mertuanya hingga meregang nyawa, karena sakit hati karena sering cekcok dengan Lismini (57).
Sakit hati itulah yang membuat Nurul keluar membeli bensin jenis pertalite di rumah tetangga.
Belum diketahui pasti apa yang melatarbelakangi keduanya sering cekcok.