News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral di Facebook, Taruhan Tanah 1 Hektar Pendukung Capres, Ternyata Lapangan Sepak Bola Milik Desa

Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredarnya foto aksi taruhan 1 hektar tanah dua warga Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terkait hasil pilpres yang akan digelar Rabu (17/4/2019).

Taruhan Siapa Pemenang Pilpres 2019 , Pendukung Jokowi dan Prabowo di Sidrap Taruhan Tanah 1 Hektare

TRIBUNNEWS.COM, SIDRAP - Bukan hanya ertandingan sepakbola Piala Dunia saja yang menjadi bahan pertaruhan pada saat ini.

Nah, dalam kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2019 ini, dua lelaki dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi dari kubu berbeda menjadikannya sebagai taruhan.

Dan yang bikin heboh, kedua lelaki ini menjadikan tanah seluas 1 hektare sebagai taruhannya.

Tersiar kabar dan menjadi viral, taruhan itu melibat pendukung pasangan Capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf dan pasangan 02 Prabowo-Sandi.

Baca: 40 Lembaga yang Akan Lakukan Hitung Cepat atau Quick Count Pilpres 2019, Telah Lolos Verifikasi KPU

Baca: BPN Prabowo-Sandi Optimistis Raup 60 Persen Suara, Daerah Mana Saja yang Jadi Lumbung Suara?

Beredarnya foto aksi taruhan tanah seluas 1 hektare tersebut terkait hasil pilpres yang akan digelar Rabu (17/4/2019) mendatang.

Pada foto itu, terlihat dua lelaki berjabat tangan. Keduanya mengaku pendukung calon presiden 01 dan 02.

Pendukung calon 01, Jokowi-Ma'ruf bernama Hendrik Arhadi. Sedangkan lawannya, Abdul Aziz C pendukung capres 02, Prabowo-Sandiaga.

Hal yang membuat heboh adalah foto insert kwitansi perjanjian taruhan bermaterai Rp 6000 yang ditandangani kedua pihak.

Betulkah perjanjian itu? Atau hanya cari sensasi di minggu "tegang" Pilpres.

Lapangan Desa

Tribun coba mengkonfirmasi kabar yang viral ini di media sosial ini.

"Perjanjiannya betul Pak," kata Hendrik, warga Desa Empagae, Kecamatan EmpagaE, sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, Kabupaten Sidrap.

"Tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah," jelas Hendrik yang dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini