News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Warga Masih Dibayangi Tragedi Tsunami, Tak Ada Aktivitas Kampanye di Pulau Sebesi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana hunter di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa. TRIBUN LAMPUNG/DEDI SUTOMO

Hanya saja, kata dia, perlu ada sosialisasi yang lebih intens terkait dengan mekanisme pelaksanaan pencoblosan.

Karena akan ada 5 bentuk surat suara untuk Pilpres, pilleg DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan juga DPRD Kabupaten.

"Kita masyarakat berharap masih akan ada sosialisisi tentang pemilu. Karena kan nanti ada 5 bentuk surat suara. Seandainya ada kekeliruan apakah bisa mengganti ulang surat suara dan teknis lainnya yang belum dipahami masyarakat," ujarnya.

Samsiar, sekretaris Desa Tejang Pulau Sebesi mengatakan masyarakat sudah di Pulau Sebesi sudah mengerti dan paham akan pelaksanaan pemilu serentak 17 April mendatang.

Untuk pemilihan presiden pun, masyarakat pun sudah mengetahui 2 kandidat pasangan calon. Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin serta pasangan nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Sosialisasi untuk pelaksanaan pemilu ini masih akan dilakukan penyelenggara hingga 16 April mendatang. InsyaAllah masyarakat sudah paham dan semuanya akan berparisipasi pada pencoblosan suara nanti," tegasnya.

Sementara itu R Solichin dari panitia pelaksana pemilu di Pulau Sebesi mengatakan untuk logistik pemilu rencananya akan datang pada senin (15/4/2019) dengan menggunakan angkutan kapal tradisional menuju pulau dari Dermaga Canti Rajabasa.

"Logistik pemilu besok akan datang dari PPK kecamatan. Sudah disiapkan untuk tempat penyimpanan sebelum nantinya didistribusikan ke TPS-TPS," kata dia.

Untuk di Desa Tejang Pulau Sebesi sendiri akan ada 8 TPS dengan jumlah DPT (daftar pemilih tetap) mencapai 1.984.

Namun sebagian kecil warga yang nantinya akan menggunakan hak pilihnya di huntara eks hotel 56 Kalinda.

Karena pasca tsunami 22 Desember 2018 lalu mereka masih tinggal di huntara.(dedi/tribunlampung)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini