Korban lain, Janarto, juga mendapat serangan dari simpatisan yang lain.
Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang.
Dikutip dari TribunWow, awalnya para simpatisan partai itu melakukan konvoi setelah kampanye di alun-alun Wates, Kulon Progo.
Setia Budi kemudian melihat konvoi bersama warga yang lain di kawasan Bantar Kulon.
Tiba-tiba ada keributan orang yang menggunakan baju merah di jembatan Bantar Kulon.
Dia kemudian merekam keributan tersebut dengan kamera dan tiba-tiba ia diserang oleh seorang simpatisan partai.
Setia harus mendapat 7 jahitan karena luka robek di bagian kepala dan luka sobek 5 cm di pergelangan tangan kiri.
Sedangkan, Janarto mengalami luka sobek di bagian kepala dan mendapat 5 jahitan dan sudah diperbolehkan pulang.
Ada 2 Korban Lagi
Informasi dikutip dari Kompas.com, Senin (8/4/2019), ada tiga orang yang mengalami peristiwa itu.
Selain anggota TNI, seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk Desa Sentolo bernama Janarta (46) juga menjadi korban peristiwa ini.
Dia mengalami robek pada ubun-ubun, sementara punggung hingga pinggang mengalami memar.
Satu korban lainnya yakni pemuda dusun setempat bernama Dwi alias Gareng (25). Pemuda ini juga mengalami memar akibat dipukul bambu.
"Tiga orang yang luka, selain saya ada juga seorang (warga pekerjaan) anggota TNI," kata Janarta saat ditemui di rumahnya, Senin (8/4/2019).