TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) yang selama ini getol turun ke masyarakat kampanyekan Jokowi - KH Ma'ruf Amin menyayangkan dan menyesalkan sikap Amien Rais yang mengklaim Prabowo - Sandi menang Pilpres 2019 di Jawa Timur.
Pernyataan klaim kemenangan Prabowo-Sandi di Jatim oleh Amien Rais itu dinyatakan dalam video berdurasi dua menit yang viral di masyarakat.
Klaim tersebut berbeda dengan hasil quick count lembaga survei resmi Pilpres yang menyebutkan perolehan suara Pilpres di Jawa Timur dimenangkan oleh pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebesar 66 persen.
"Nah itu, sikap Pak Amien Rais itu yang kami sesalkan. Jangan sampai orang sekaliber beliau termakan informasi di sekitarnya yang di antara maksudnya adalah ingin mendelegitimasikan KPU tersebut," kata Sekjend JKSN KH Zahrul Azhar As'ad, Minggu (21/4/2019).
Menurutnya, sikap semacam itu bukankan sikap yang seharusnya ditunjukkan Amien Rais sebagai negarawan.
Melainkan semata-mata hanya sebagai pendukung salah satu pasangan calon yang sangat menginginkan pasangan yang didukungnya mendapatkan kemenangan.
Tidak hanya itu, adanya gejolak klaim kemenangan pasangan Prabowo - Sandi dikhawatirkan bisa menciptakan kerusuhan umat dan bangsa. Oleh sebab itu ia berharap semua pihak bisa menyikapi hasil Pemilu ini dengan dewasa.
"Saya yakin masyarakat sudah dewasa. Ini adalah bagian dari dinamika negara. Dan sudah menjadi risiko negara besar pasti ada yang namanya perbedaan, namun menurut saya adanya provokasi-provokasi semacam ini tidak akan laku di Indonesia," kata kiai muda yang akrab disapa Gus Hans ini.
Menurutnya ini juga bisa dilihat dari kampanye Prabowo yang sselalu heboh saat di Jawa Timur. Namun nyatanya tidak menghasilkan kemenangan di Jawa Timur.
Dikatakan Gus Hans, ini menandakan silent majority yang tidak suka keributan masih mayoritas di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Selain itu, ia menegaskan jika salah satu paslon sempat menyebut bahwa mendukung pemimpin dalam Pemilu adalah bagian dari jihad, maka Gus Hans menyebut setelah usaha jihad dilakukan yang harus dilakukan adalah tawakkal. Jika tidak tawakkal maka harus dipertanyakan kembali kualitas jihadnya.
"Tugas kami sebagai JKSN adalah menjaga bangsa kita tetap adem, ayem dan tentrem," kata Gus Hans.
Di sisi lain, Ketua Umum JKSN M Roziqi mengatakan bahwa berdasarkan hasil quick count Jokowi-KH Ma'ruf Amin menang tebal di Jawa Timur.
Yaitu mencapai 66 persen lebih. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan perolehan Jokowi di Jawa Timur pada Pemilu 2014 lalu, yang hanya menang 53 persen.
"Berarti ada kenaikan 14 persen karena sekarang versi quick count Jokowi menang hampir 67 persen. Atau di angka 66 persen lebih. Ini adalah hasil kerja keras kita bersama relawan, partai pengusung dan suara seluruh masyarakat Jawa Timur," ucapnya.