"Saya menggunakan gambar yang didapat dari internet, sedangkan untuk pengerjaan di Gunungkidul sendiri sudah berjalan selama dua tahun. Kalau kesulitan sih tidak ada tetapi memakan waktu yang cukup lama bisa sampai sepuluh bulan untuk mengerjakan satu buah mobil," katanya.
Suharyanto menjelaskan, dirinya hanya bekerja pada bagian body dan interior body saja, sedangkan untuk velg dan variasi lainnya ia kembalikan lagi kepada pemilik mobilnya.
Untuk mobil Mitsubishi Galant milik warga Sleman ini ditambah Air Suspension.
Mesin juga mengalami perubahan yang awalnya divdepan dipindah ke bwlakang seperti layaknya Lamborghini.
Suharyanto menuturkan dirinya tidak pernah mendapatkan pelajaran secara formal untuk modifikasi mobil seperti ini.
Lulusan SMP Muhammadiyah Playen ini bekerja dari bengkel satu ke bengkel yang lain.
Dirinya bisa membuat modifikasi mobil seperti saat ini ketika dirinya bekerja di sebuah bengkel yang berada di Yogyakarta sekitar tahun 2000.
"Pada saat itu saya mengubah mobil jenis Sedan Evo 4 menjadi sebuah BMW, dan waktu itu berhasil menang kontes. Setelah tiga tahun bekerja di bengkel itu saya pindah ke bengkel yang berada di Jawa Barat. Setelah itu saya memberanikan diri membuat bengkel di Gunungkidul," katanya.
"Saya masih sering bolak-balik ke Bandung untuk mengerjakan mobil disana, tetapi saat ini fokus untuk bekerja di sini," imbuhnya pada Tribunjogja.com.
Pria kelahiran 1976 tersebut tak kesulitan dalam menemukan pelanggan bagi bengkelnya karena relasi dan teman sudah tersebar, sehingga dirinya tidak melakuakn promosi.
"Untuk mobil dengan mesin 6 silinder seperti Galant ini untuk modifikasi menghabiskan biaya Rp 350 juta. Tetapi untuk mobil dengan mesin lainnya disesuaikan dengan kerumitannya. Untuk saat ini biarkan seperti ini dulu saja belum kepikiran untuk mengembangkan agar lebih besar. Saat ini fokus dulu agar konsumen puas," tutupnya. (*)