Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan nilai kerugian akibat banjir dan longsor yang menerjang Bengkulu hingga kini ditaksir mencapai Rp 144 miliar.
Banjir di Bengkulu dipicu hujan deras pada Jumat (26/4/2019) sore hingga Sabtu (27/4/2019) pagi
Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan, angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena angka tersebut diambil dari data sementara.
"Total kerugian sementara hingga hari ini 1 Mei 2019 senilai Rp 144 miliar. Namun jumlah akan terus bertambah karena perkiraan kerugian tersebut menggunakan data sementara," kata Sutopo Purwo Nugroho sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Kamis (1/5/2019).
Kerugian akibat banjir dan longsor tersebut berasal dari kerusakan di beberapa sektor seperti pemukiman, pendidikan, perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan infrastruktur publik.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sementara ini 554 unit rumah tercatat rusak berat (RB), 160 rusak sedang (RS) dan 511 rusak ringan (RR).
Berikut rincian kerusakan rumah pascabanjir dan longsor di wilayah Bengkulu:
- Bengkulu Tengah 28 RB, 16 RR, dan 125 terendam.
- Seluna 10 RB dan 30 RR.
- Kaur 127 RB, 151 RS, dan 406 RR.
- Kepahiang 388 RB dan 37 RR.
- Rejang Lebong 1 RB, 9 RS, dan 22 RR.
Baca: Suami Beserta 4 Anak Bupati Sri Wahyumi Masih Mengurung Diri di Kompleks Perumahan Mewah
Sedangkan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Bengkulu, tercatat tujuh unit rusak berat satu rusak ringan serta tujuh lainnya terendam lumpur.
Kerusakan fasilitas pendidikan terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Tengah yakni empat rusak berat, satu rusak ringan dan empat lainnya terendam.
Sedangkan di wilayah Kaur tiga fasilitas pendidikan rusak berat dan di Kota Bengkulu tiga lainnya terendam.
Pada sektor peternakan sejumlah ternak yang mati anta lain sapi, kerbau, kambing, domba, ayam dan itik dengan jumlah total 857 ekor.
"Wilayah paling terdampak untuk sektor peternakan berada di Bengkulu Utara dengan total ternak 320 ekor," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, sekitar 3.000 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan.
Rincian kerusakan lahan sebagai berikut:
Sawah 2.648,06 ha, ladang jagung 221,59 ha, kacang hijau tanah 8,25 ha, dan kacang hijau 3,25 ha.
"Sedangkan sektor perkebunan, sejumlah 775 batang sawit terdampak," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di sektor infrastruktur, jaringan listrik masih dilakukan perbaikan dengan perkembangan pemulihan mencapai 74,28 persen pada 30 April lalu.
"BPBD melaporkan gardu distribusi sejumlah 42 unit masih padam dan 2.496 jaringan listrik pelanggan belum menyala," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Kamis 2 Mei 2019, Hujan Petir Landa Surabaya & Mataram
Ia mengatakan, mengingat luas banjir dan skala dampak yang ditumbulkan maka jumlah kerugian akan banyak bertambah.
Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan, BPBD sampai saat ini masih melakukan pendataan kerusakan akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras di seluruh wilayah Bengkulu pada 26 April 2019 sore hingga 27 April 2019 pagi.
"BNPB masih terus mengirimkan bantuan ke Bengkulu seperti tenda, makanan siap saji, dan logistik lainnya. Saat ini sebagian besar banjir sudah surut dan daerah dapat dijangkau. Sampah, lumpur dan material yang dihanyutkan banjir banyak menutup jalan dan permukiman sehingga perlu dibersihkan," kata Sutopo Purwo Nugroho.