News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Satu Anggota Polda Jabar Turut Jadi Korban Pengeroyokan Oleh Kelompok Anarko Sindikalis

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PENGANIAYAAN

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Seorang anggota Polda Jabar Bripka Id turut jadi korban pengeroyokan diduga oleh kelompok anarko sindikalis pada peringatan May Day di Kota Bandung, Rabu (1/5)

"Ada satu laporan lagi dari anggota Polda Jabar berinisial Id dengan pangkat bripka yang jadi korb‎an pengeroyokan kelompok tersebut," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai di Jalan Jawa, Kota Bandung Kamis (1/5).

Ia mengatakan, Bripka Id saat kejadian sedang mengawal dan memantau kelompok tersebut yang oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian disebut kelompok anarko sindikalism.

"Saat pengamanan, tiba-tiba saja ada beberapa orang dari mereka yang sangat banyak menghampiri Brikpa Id dan mengeroyok. Lokasinya di Jalan Singaperbangsa," kata dia.

Baca: Perusahaan Harus Bersiap Jelang Penerapan Standar Akuntansi Terbaru di 2020

Baca: Presiden Jokowi Bertemu dengan Tokoh Masyarakat Solo

Baca: Sering Bertengkar, Pria di Tulungagung Tabrak Istri yang Sedang Menggendong Bayinya Hingga Terkapar

Kata dia, Bripka Id mengalami luka di wajah seperti bibir robek dan bengkak di sekitar muka. Bripka Id sudah melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polrestabes Bandung.

"Sudah disertai visum. Ada luka di wajah seperti bibir yang robek akibat pukulan," ujar Rifai.

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema memastikan ratusan anggota kelompok anarko sindikalis yang diamankan‎ pada Rabu (1/5) sudah dipulangkan.

"Kemarin mereka dibawa dulu ke Mako Brimob Polda Jabar agar pemeriksaan mereka lebih nyaman. Tapi mayoritas dari mereka sudah dipulan‎gkan," ujar Irman di Jalan Jawa, Kamis (2/5/2019).

Hanya saja, kata dia, ada beberapa orang dari kelompok itu yang belum dipulangkan‎ karena alasan proses hukum pada ketiganya karena terkait laporan perusakan barang.

"Ada tiga orang yang masih diperiksa oleh kami terkait pelaporan perusakan kendaraan bermotor milik pengendara ojeg online," ujar Irman.

Adapun dari 619 orang itu dipulangkan karena polisi tidak menemukan alat bukti terkait perusakan barang milik warga maupun fasilitas umum di wilayah Unpad hingga Gedung Sate.

"Dipulangkan karena tidak ada alat bukti. Tapi kami data identitas mereka. Dari 3 orang yang masih diperiksa, dua orang diantaranya masih mahasiswa dan satu pelajar masih di bawah umur," ujar Irman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini