News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukit Soeharto di Kaltim Jadi Alternatif Lokasi Ibu Kota Baru, Sejarah hingga Simpan Cerita Horor

Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lahan Tahura Bukit Soeharto yang berada di sisi timur titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Selasa (7/5/2019). Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau lokasi Tahura Bukit Soeharto yang ditawarkan Pemprov Kaltim untuk menjadi lokasi Ibukota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Untuk lebih mengenal tentang Bukit Seoharto, berikut Tribunnnews.com merangkum ulasannya: 

1. Sejarah Penamaan Bukit Soeharto

Bukit Soeharto seluas ± 61.850 hektare.

Mengutip TribunKaltim, Bukit Soeharto dijadikan kawasan taman hutan raya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK.419/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004, tentang Perubahan fungsi Taman Wisata Alam menjadi Taman Hutan Raya.

Tujuan Penunjukan wilayah ini adalah untuk melindungi, menjaga kelestarian dan menjamin pemanfaatan potensi kawasan dan berfungsi sebagai wilayah untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli yang dapat dipergunakan untuk kepentingan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Pinggiran hutan Bukit Soeharto, kilometer 50, Jl Poros Balikpapan-Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (1/7/2018). ()

Untuk dapat mengakses kawasan Bukit Soeharto bisa ditempuh dengan 2 cara.

Pertama adalah melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Baca: Tawa Menghiasi Saat Jokowi Tinjau Calon Lokasi Ibu Kota Negara di Kawasan Bukit Soeharto Kaltim

Dari Balikpapan ke kawasan Bukit Soeharto bisa ditempuh dalam waktu kira-kira 1 jam.

Cara kedua adalah melalui Bandara APT Pranoto di Samarinda.

Selanjutnya bisa disambung dengan perjalanan darat yang memakan waktu kira-kira 1,5 jam.

Sementara melansir dari laman Antara.com, penamaan Buikt Soeharto di kawasan tersebut, karena Presiden ke 2 Indonesia itu pernah melintasi daerah tersebut ketika melakukan perjanan darat dari Balikpapan ke Samarinda.

2. Dulunya Area Konservasi

Mengutip pemberitaan Kompas.com dua tahun lalu, tepatnya 25 Februari 2016, dulu, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto masih layak disebut area konservasi dan banyak satwa yang menghuni hutan ini.

Dulu, di sisi kiri dan kanan jalan hanya terlihat hijaunya hutan yang didominasi pohon akasia dan sungkai.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini