Proses penyelamatan balita yang disandera ayah kandungnya itu pun berlangsung dramatis.
Kapolsek Rawajitu Selatan Iptu Mahbub Junaidi mengatakan, pihaknya butuh waktu hampir satu jam untuk membebaskan KA dari cengkraman Agus.
Pelaku mengalungkan sebilah pisau di leher anak kandungnya.
Polisi berupaya keras untuk membujuk Agus agar menyerahkan diri kepada polisi dan menyerahkan anaknya.
Ketika itu, posisi Agus bersama KA berada di pinggir kanal.
Baca: Keutamaan Sholat Dhuha, Apalagi di Bulan Ramadan 1440 H / 2019, dari Rezeki, Ampunan Sampai Surga
Baca: PNS Dapat Libur Lebaran 11 Hari, Ini Rinciannya
Kanal berjarak sekitar 30 meter dari rumah tempat Agus menghabisi nyawa istrinya
Junaidi mengatakan, di tengah situasi yang tak menentu lantaran banyaknya warga yang mengepung Agus, polisi berupaya meyakinkan Agus agar mau menyerahkan diri kepada polisi.
"Kami berupaya keras meyakinkan dia bahwa polisi akan menjamin keamanan dia, asal dia mau menyerahkan diri dan membebaskan anaknya," kata Junaidi kepada Tribunlampung.co.id.
"Karena saat itu, tersangka menyandera anaknya karena takut dikepung warga," kata Junaidi menambahkan.
Upaya polisi pun membuahkan hasil.
Agus ketika itu bersedia ikut ke kantor polisi. Petugas kemudian merebut pisau yang ketika itu masih melingkar di leher KA.
"Anggota berhasil menjatuhkan pisau yang digenggam tersangka dengan sedikit teknik bela diri. Setelah pisau jatuh tersangka mau ikut kami," papar Junaidi.
Namun, saat itu tersangka belum melepas KA. KA masih dalam gendongan tersangka.
"Begitu sudah duduk dalam mobil di bangku tengah, anggota melihat tersangka ini masih mencekik leher KA." Dua anggota polisi memegang dan menarik tangan kanan dan kiri tersangka secara bersamaan.
"Satu anggota yang duduk di depan menarik tubuh KA, barulah bisa lepas dan kita bawa ke kantor," kata Junaidi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Agus Tega Sandera Anak Sendiri Kalungkan Pisau di Leher, Penyelamatan Berlangsung Dramatis