Lilik mengatakan untuk mendukung semangat memberantas narkoba di lapas rutan, perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas petugas pemasyarakatan sebagai SDM, selain sinergitas dengan aparat penegak hukum terkait.
"Untuk itu kami akan melakukan penyelidikan secara lebih dalam, apa sebenarnya yang menjadi pemicu utama, apakah ada provokator yang menunggangi. Karena pidana terbanyak di Rutan Siak adalah Narkoba. Ini adalah bagian dari tantangan kami untuk menghilangkan peredaran narkoba di lapas dan rutan," jelas Lilik Sujandi.
"Kami akan kembali mengevaluasi dan meningkatkan langkah progresif penanganan dan upaya preventif untuk mencegah terjadinya peristiwa yang sama di lapas rutan lain," ujar dia.
Baca: Vera Oktaria Kasir Cantik Indomaret Dimutilasi, Polisi Menduga Pelakunya Kekasih Korban
Situasi Kondusif
Situasi Rutan Klas IIB Siak, pasca terjadinya kerusuhan, Sabtu (11/5/2019) dini hari tadi, kini sudah berangsur kondusif.
"Sekarang situasi di Rutan terbilang sudah kondusif," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu siang.
Sunarto memaparkan, saat ini sedang berlangsung proses evakuasi napi dan tahanan dari Rutan Klas IIB Siak, ke beberapa cabang Rutan dan Lapas lain di Riau.
Informasinya, salah satunya para Napi dan tahanan ini dipindahkan ke Pekanbaru.
Sementara itu diungkapkan Kabid Humas, ratusan personel gabungan juga disiagakan, untuk berjaga-jaga di Rutan.
Di antaranya 200 orang personel dari Polres Siak, BKO dari Polda Riau 30 orang personel.
Lalu ada 2 Satuan Setingkat Pleton (SSP) dari Brimobda Riau, total 60 personel. Ada juga back up dari jajaran TNI.
Baca: Solatun Dulah Sayuti Tersangka Ujaran Kebencian Mengaku Dosen, Direktur Unpas: Dia Bukan Dosen Tetap
"Dalam proses pemindahan kita ikut mengawal, dari Brimob. Kalau untuk ke mananya, bisa dikonfirmasi ke Kemenkumham, yang jelas kita kawal," kata dia.
34 Napi Masih Kabur
Sebanyak 153 narapidana di Rutan kelas II B Siak, Riau kabur di saat terjadi kerusuhan, Sabtu (11/5/2019) dini hari.