TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Seorang siswi yang duduk di bangku SMK berinisial P masih merasakan trauma hingga saat ini.
Gadis berusia 17 ini mengalami cedera, diduga akibat dihajar oleh teman sekolahnya beberapa waktu lalu.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, P bersama rekannya S, dihajar oleh tiga teman perempuannya berinisial KS, KA, dan D yang masih satu sekolah pada Rabu (8/5/2019) lalu di sebuah tanah kosong, di wilayah Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, atau lebih tepatnya di sebelah timur Rumah Sakit Pratama Tangguwisia.
Pelaku KS bersama dua rekannya diduga nekat memukul P dan S lantaran tersinggung.
Saat itu KS yang sedang melintas, mendengar P dan S tertawa keras di selasar sekolah.
Mendegar tawa itu, KS naik pitam.
Sepulang sekolah KS lantas mengajak P dan S ke TKP, dengan alasan untuk berbicara baik-baik.
Nahas, sesampainya di TKP, KS bersama dua rekannya langsung menjambak rambut S.
Sementara P yang mengetahui sahabatnya dianiaya, mencoba untuk melerai.
Malangnya, aksi itu justru membawa petaka bagi P.
Ia justru dikeroyok oleh KS, KA, dan D hingga bagian tulang pundak sebelah kiri serta tulang tangan kirinya retak.
Sementara S mengalami luka bekas cakaran di bawah mata, serta lebam di bawah telinga.
Baca: UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Data Masuk 78,48% Senin 13 Mei Pukul 07.30 WIB
Orang tua P yang namanya enggan disebutkan saat dikonfirmasi Minggu (12/5/2019) membenarkan adanya kejadian tersebut.
Kata dia, saat ini kondisi P masih mengalami trauma.
"Saya dapat informasi bahwa anak saya ada di Polsek Seririt. Ternyata anak saya habis dikeroyok teman sekolahnya. Kemudian langsung saya bawa ke RS Paratama lalu dirujuk ke RS Santi Garaha untuk dirontgen," katanya.
Menutut Y, pihaknya sejatinya sudah berupaya menempuh jalur kekeluargaan.
Mediasi sempat dilakukan di sekolah dengan disaksikan oleh aparat kepolisian.
Namun hingga kini Y menilai keluarga dari pihak pelaku tidak memiliki itikad baik.
"Mereka (pelaku) tidak pernah menengok anak saya. Kami ingin teruskan masalah ini ke polisi untuk menuntut keadilan," ucapnya.
Kapolsek Seririt, Kompol Wayan Suka, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Hanya saja kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun bila akhirnya pihak keluarga korban ingin melanjutkan kasus ke ranah hukum, maka kasus akan diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Siswi SMK di Buleleng Dikeroyok 3 Teman Sekolahnya, Diduga Tersinggung Dengar Tawa Korban