News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sumanto yang Tak Lagi Seram, Kini Dampingi KH Supono saat Ceramah Hingga Pernah Kerjai Menteri Agama

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumanto

Ia didampingi pengasuh panti yang senantiasa merawat Sumanto hingga membuatnya jinak, Supono.

Supono memfasilitasi menteri itu agar bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan Sumanto. Mereka akhirnya dipertemukan hingga terlibat obrolan santai.

Di tengah obrolan ringan itu, sang menteri tiba-tiba menyeletuk. Ia melempar pertanyaan geli ke Sumanto yang ada di hadapannya.

"Pak menteri tanya, daging yang menurut Sumanto enak itu yang bagaimana,"katanya menirukan gaya omongan sang menteri dikutip dari Tribun Jateng, 2018 silam. 

Sumanto pun membalas pertanyaan sang menteri.

Menurut Sumanto, kata Supono, daging mayat orang yang banyak dosa terasa pahit baginya.

Sebaliknya, Sumanto memberikan penilaian positif untuk mayat orang baik atau saleh dalam hidupnya yang dinilainya enak untuk dimakan.

Sumanto langsung saja menunjuk menteri agama di hadapannya sebagai orang yang masuk kriteria itu.

Sang menteri sontak terhenyak, tubuhnya agak mundur, saat ditunjuk Sumanto dengan tatapan matanya yang tajam.

"Yang enak itu mayat orang yang baik seperti pak Menteri," kata Supono menirukan jawaban Sumanto

"Yah, jangan saya Sumanto, saya kan menteri agama," kata Supono menirukan balasan dari Menteri Agama

Belasan tahun tinggal di panti semenjak keliar dari penjara, sekitar 2006 silam, Sumanto dinilai Supono telah mengalami banyak perubahan.

Sumanto menjadi pribadi yang lebih religius dan rutin mengikuti kegiatan keagamaan baik di dalam maupun luar panti.

Ia juga sering diajak Supono saat mendapat undangan untuk berceramah di tempat pengajian di berbagai daerah.

Sumanto bahkan tak jarang 8 diberi porsi khusus untuk berceramah di hadapan masyarakat.

Oleh Supono, ia sering didaulat sebagai muazin di musala panti. Wajar saja, Sumanto memiliki warna suara yang khas, agak serak dan lantang.

Sumanto juga pandai menyanyikan tembang Jawa. Alunan kidung Jawa sering menggema dari sebuah kamar khusus yang dihuni Sumanto di dalam panti.

Nyanyian syahdu itu seakan melukiskan kesepian seorang pria bujang yang telah belasan tahun terkungkung di dalam panti.

Baca: Ingat Sumanto yang Dulunya Pemakan Daging Manusia, Kepribadiaannya Kini Bikin Haru

Setiap nada seperti letupan kerinduan dari pria yang selalu ditolak untuk pulang di tanah kelahiran sendiri.

Sumanto hanya bisa menatap wajah orang-orang yang sama telantar di dalam panti. Orang-orang yang meskipun tinggal bersama, namun saling sibuk sendiri, terasing dari dunia yang pernah memberi mereka kebahagiaan.(kompas.com/tribun jateng/wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini