Pun Hasto sendiri hingga Senin lalu mengatakan padanya belum menerima SK resmi pengangkatannya.
Adapun hingga Rabu sore, Hasto masih berada di Jakarta untuk mempresentasikan program Kabupaten Budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Terkait kemungkinan ia naik jabatan menjadi bupati pengganti Hasto, Tedjo mengatakan belum bisa berkomentar banyak.
Ia memilih untuk menunggu kepastiannya terlebih dulu dan hingga saat ini belum dilakukan komunikasi lebih lanjut dengan Hasto mapun partai pengusung keduanya.
"Kalau saya, nurut aturan saja, regulasinya. Resminya saya belum tahu, kita sama-sama tunggu prosesnya. Semua program ya harus dilanjutkan siapapun yang mengganti (Hasto) nanti. Banyak inovasi program Pak Hasto yang sudah jadi sistem jadi ya harus berlanjut. Misalnya program bedah rumah warga miskin, itu harus dilanjutkan siapapun,"kata Tedjo.
Demikian juga terkait sosok Wakil Bupati nantinya, ia menyerahkannya pada mekanisme aturan, dalam hal ini diurus oleh partai pengusung Hasto-Tedjo dalam Pilkada 2017.
Dirinya cenderung akan mengikuti usulan partai.
"Sampai saat ini posisi saya masih wakil bupati dan saya mewakili beliau (Hasto) kalau berhalangan," tegas Tedjo.(TRIBUNJOGJA.COM)