TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Polres Seluma, Provinsi Bengkulu menetapkan tiga oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) Ulu Talo Kabupaten Seluma sebagai tersangka manipulasi data hasil pemilu 2019.
Ketiga anggota PPK Ulu Talo yaitu Aziz Nugroho, Andi Lala dan Arizona. Sejak Kamis, ketiganya menyandang status tersangka.
Kapolres Seluma AKBP I Nyoman Mertha Dana menyebutkan, ketiga oknum PKK ini sebelumnya telah diringkus di kawasan mal Jakarta Selatan oleh anggota Polres Seluma dibantu Jatanras Polda Metro Jaya.
"Mereka ini sempat melarikan diri ke Jakarta, dan ditangkap oleh anggota dan dibantu oleh Polda Metro Jaya," kata Kapolres dalam keterangan press rilis di Aula Mapolres Seluma, Kamis.
Menurutnya, ketiga orang tersangka tersebut telah mengubah hasil pemilu dengan memanipulasi suara Caleg DPR RI nomor urut tiga dari Partai Gerindra, Lia Lastaria dari perolehan 185 suara menjadi 1.137 suara.
Ketiga oknum PPK tersebut terbukti melakukan perubahan terhadap hasil pemilu dengan cara mengubah semua kertas mulai dari C1 plano hingga DA1 plano, sehingga telah berubah dan tidak sesuai dengan hasil semula.
"Mereka kami amankan karena telah memanipulasi suara salah satu Caleg DPR RI nomor urut tiga dari Partai Gerindra," katanya.
Sementara itu, dari perkembangan yang dilakukan oleh pihak Polres Seluma, ketiga tersangka oknum PPK Ulu Talo ini, diberikan iming-iming uang sejumlah Rp 100 juta dari seorang elit politik yang saat ini tengah dilakukan pengejaran oleh pihak Polres Seluma.
Uang telah diterima sebesar Rp 55 juta, digunakan untuk melarikan diri ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.
"Uang yang telah mereka terima sekitar Rp 55 juta, dan telah mereka gunakan untuk berfoya-foya serta kabur ke Jakarta," jelasnya.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka akan dijerat dengan Pasal 551 UU Nomor 7 Tahun 2017, tentang tindak Pidana pelanggaran Pemilu dengan ancaman kurungan Pidana selama dua tahun dan denda sebesar Rp 24 Juta. (*)