TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu mengatakan, setelah melakukan pendataan, diketahui ada 176 orang narapidana yang melarikan diri dari Lapas Narkotika Langkat, Kamis (17/5/2019).
"Tadi malam kami apel dengan warga binaan satu per satu di data, dan kondusif. Semalam total napi 1.634 orang, dan hasil apel ada 1.458 orang sudah di dalam, yang melarikan diri 176 orang," jelasnya.
Dari 176 orang yang kabur, 104 di antaranya sudah ditangkap dan dibawa kembali dari sejumlah lokasi oleh aparat hukum.
104 orang napi yang berhasil diamankan sementara dititipkan di lapas dan rutan lainnya yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Alhamdulillah, dari 176 yang kabur, anak-anak kita sudah 104 orang yang berhasil diamankan kembali. Jadi sampai pagi ini ada 72 lagi yang masih di luar," tegasnya.
"Dari 104 itu, 60 orang ada di Rutan Tanjungpura, 43 orang di Lapas Binjai, 1 orang di Lapas Klas I Medan. Dari 104 yang diamankan kembali sudah termasuk hasil tangkap polisi dan TNI dan ada yang menyerahkan diri," ungkapnya.
Dijelaskannya, kerusakan hanya terjadi di gedung yang difungsikan ruangan kantor administrasi dan IT.
Sedangkan bagian dalam lapas tempat napi tidak dirusak.
"Yang rusak hanya ruang kantor administrasi dan ruang IT, surat menyurat, surat vonis-vonis, semua habis terbakar dan habis kaca-kacanya dipecahi oleh napi. Ada juga tiga mobil, 13 sepeda motor kurang lebih," kata dia.
Napi Dipukuli
Penyebab kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara perlahan-lahan mulai terungkap.
Kerusuhan yang terjadi pada Kamis (16/5/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, disebabkan pemberontakan Narapidana yang geram.
Mereka diduga berang karena ada rekan mereka yang dianiaya oleh oknum Petugas Lapas (Sipir).
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian penganiayaan itu berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
Seorang napi yang biasa dipanggil Ajo, dianiaya secara brutal oleh oknum petugas Lapas berinisial AT.
"Dipukuli orang itu Napi. Sampai keluar kotorannya," ujar seorang napi berinisial G, Kamis (16/5/2019).
"Makanya kami ngamuk, sampai rusuh kayak gini jadinya," sambungnya.
Alasan petugas menghajar salah seorang Napi, lantaran diduga menggunakan narkoba di Lapas.
Namun, sangat disayangkan kenapa petugas harus menganiaya untuk mendapatkan pengakuan.
Napi tersebut dianiaya di hadapan Napi lainnya. Dia mendapat tendangan, cekikan dan pukulan dari oknum petugas lapas inisial AT.
Tak pelak, kejadian itu membuat Napi tersebut terkulai lemas dalam kondisi babak belur.
"Di depan Blok T5 dia dipukuli diinjak-injak. Semua Napi ngamuk, karena mereka sudah kelewatan. Mereka main pukul, tunjang. Ditangkapi semua hape sama dia. Petugas Lapas ini arogan," kata Napi yang sudah tinggal di Lapas selama dua tahun itu.
Baca: Dua Imigran Asal Afghanistan Kepergok Berbuat Asusila di Tanjungpinang
Hingga saat ini, lanjut G, kondisi Lapas hancur. Tak ada barang yang selamat. Beberapa orang pegawai Lapas juga sempat tertahan di salah satu ruangan.
Namun para Napi menyelematkan mereka hingga keluar dari Lapas.
500 Napi Kabur
Kabar yang beredar, sekitar 500 napi kabur dari Lapas. Polisi juga sudah melakukan razia di seputar Kabupaten Langkat.
Personel TNI dari Batalyon Raider 100 juga sudah bergerak ke lokasi untuk membantu mengamankan kericuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Langkat tersebut.
Diberitakan www.tribun-medan.com sebelumnya, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Langkat, Kamis (16/5/2019) siang.
Video pun beredar di kalangan wartawan.
Terlihat suasana di lapas sangat mencekam, satu unit ambulans terguling dan beberapa sepeda motor dibakar.
Narapidana keluar dari kompleks lapas dan membakar beberapa ban.
Tak terlihat satu sipir pun berada di Lapas Narkotika Langkat.
Informasi awal yang dihimpun www.tribun-medan.com, kerusuhan berawal dari penangkapan napi di dalam Lapas Tanjung Pura II Langkat yang diperlakukan tak etis.
Satu unit mobil ambulans berwarna putih juga tampak terbalik.
Beberapa penghuni lapas yang masuk dalam frame kamera tampak tertawa.
Ada yang berkata "pintunya jebol," ucap salah seorang napi.
Baca: Hairul Anas Ciptakan Robot IT Pemantau Situng KPU, Mahfud MD Akui Keponakannya Itu Memang Cerdas
"Oi, jangan diviralkan!" teriak napi lainnya.
Perekaman video juga tampak berkeliling mengitari seluruh ruas lapas.
Para penghuni lapas juga tampak santai memegang.
Tak lama kemudian, perekaman video tampak keluar.
Di pintu keluar, beberapa unit sepeda motor juga tampak sudah terbakar.
Para napi tampak nyantai berada di luar lapas.
Namun, tidak ada terlihat sama sekali petugas lapas tersebut yang berjaga.
"Kami manusia bukan binatang. Jadi perlakukan kami seperti manusia jangan seperti binatang," teriak salah seorang napi.
Informasi yang dihimpun, kejadian terjadi Kamis (16/5/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Diduga napi marah karena ada penangkapan napi yang diperlakukan tidak manusiawi.
Perlakuan buruk ini memicu napi lain mengamuk.
Kasatreskrim Polres Langkat, AKP Juriadi Sembiring yang dikonfirmasi tidak menjelaskan secara detail apa yang sebenarnya terjadi di Lapas Narkotika Langkat.
"Bukan rusuh tapi ada tahanan lari. Untuk berapa jumlah kita belum tahu. Coba konfirmasi sama kepala rutan," kata Juriadi.
Sementara itu, Humas Kemenkumham Sumut Josua Ginting saat dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya terjadi insiden di lapas narkotika Langkat.
"Ya informasi yang kita terima seperti itu," kata Josua.
Ditanya apa penyebab yang membuat terjadinya kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat Josua mengaku masih menurunkan tim ke TKP.
"Untuk penyebab kejadian tunggu ya.
Tim masih menuju ke sana.
Kalau sudah dapat segera kita kabari," kata Josua. (dyk/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 176 Napi Mencoba Kabur dari Lapas Narkotika Langkat, 104 Orang Berhasil Ditangkap