Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sabtu (25/5/2019), Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka menyambut mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Usai inspeksi, Menhub menyampaikan agar dibangunkan tenda-tenda darurat di area pelabuhan Batu Ampar untuk para calon pemudik.
Baca: Pembatasan Fitur Media Sosial Dicabut, Menteri Rudiantara : Ayo Kita Perangi Hoaks
“Sudah kita liat, penumpangnya banyak, oleh karenanya kita minta bantuan Pak Gubernur, Kepala BP menambah fasilitas ya. Katakanlah kasih tenda, keberangkatan tepat waktu, karena mereka (penumpang) nunggu,” kata Budi Karya Sumadi.
Menurut Menhub, keberadaan tenda-tenda akan membuat para penumpang tidak menumpuk di dalam ruang tunggu yang kapasitasnya belum cukup memadai.
“Kalau kita lihat harus ada tenda. Jadi nanti container-container dikurangin saja, jadi bisa kita lakukan, supaya mereka tidak jauh dan tidak perlu baik bus lagi ke kapal,” papar Menhub.
Menhub juga telah menugaskan PT Pelni agar menambah frekuensinya mengingat banyaknya penumpang reguler ditambah kuota mudik lebaran.
“Saya udah sampaikan kenpelni, tentu harus dipersiapkan karena jumlah kapalnya harus memadai dan yg kedua kapal2nya lebih premium. Jadi ada untuk angkutan premium yg dilakukan oleh pelni, tentunya kalau frekuensi banyak seperti medan batam ini menjadi ekonomis juga. Satu sisi secara korporasi memberikan suatu keuntungan, kedua masyarakat enjoy.”
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun sepakat dengan apa yang disampaikan Menhub bahwa perlu dibangunkan tenda-tenda agar sirkulasi di ruang tunggu tetap berjalan.
“Mereka memang lebih nyaman kalau di tenda. Ini jadi pelajaran buat kita. Kami juga. Ke depan kami akan membangun terminal yang permanen yang substantif,” ucap Nurdin.
Sementara Kapten KM Doro Londa, Sumarjo PH mengatakan penumpang saat ini sudah dilayani dengan sistem online dalam hal pemebelian tiket.
Baca: 11 Orang Terduga Provokator 22 Mei di Bawaslu Ditetapkan Tersangka, Ini Masing-masing Perannya
Dengan sistem tiket online tersebut maka tidak akan ada penumpang gelap yang dapat baik ke perjalanan kapal.
“Sistem online membuat setiap penumpang memiliki manifest. Kami targetkan bisa bawa 3.000 penumpang dari total daya tampung 3.424,” papar Kapten Sumarjo.