TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Pulau Panjang NTB pada Senin (27/5/2019) sore.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 3.8 mengguncang Pulau Panjang NTB pukul 16:20:58 WIB.
Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 8.29 Lintang Selatan (LS) dan 116.63 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa berada di darat tepatnya 34 kilometer barat laut Pulau Panjang.
Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.
Gempa dirasakan dengan skala (MMI) II di Lombok Timur.
Baca: Mengenang 13 Tahun Gempa Jogja: Sujiman Selamatkan Cucunya yang Patah Kaki di Saat Rumahnya Ambruk
Baca: BMKG Catat Terjadi 4 Kali Gempa Bumi di Berbagai Wilayah Indonesia hingga Senin Pagi, 27 Mei 2019
"#Gempa Mag:3.8, 27-Mei-19 16:20:58 WIB, Lok:8.29 LS, 116.63 BT (Pusat gempa berada di darat 34 km BaratLaut Pulau Panjang), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II lombok timur #BMKG"
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Baca: Info BMKG: Sejumlah Wilayah Alami Cuaca Ekstrem Besok Selasa 28 Mei 2019, Ada Sirkulasi Siklonik
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besok Selasa 28 Mei 2019 : Wilayah Kupang dan Manokwari Cerah Seharian
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
Baca: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga Level Berbahaya Berlaku 27-30 Mei 2019
Baca: Erupsi Gunung Agung Sebabkan Sejumlah Penerbangan Dibatalkan, Ini Bahaya Abu Vulkanik Pada Pesawat
(Tribunnews.com/Miftah)