TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kereta Api (KA) Lodaya Tambahan keberangkatan Solo Balapan menuju Bandung anjlok di Km 193 - 192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Rabu (29/5/2019) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kereta tetap melanjutkan perjalanan dengan menggunakan rangkaian gerbong lainnya yang tidak mengalami anjlok.
"Kami memohon maaf atas terjadinya gangguan perjalanan yang disebabkan anjloknya KA Lodaya Tambahan di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg."
"Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi menggunakan rangkaian di depannya yang tidak anjlok untuk menuju Stasiun Nagreg kemudian dilanjutkan menuju Stasiun Bandung," kata Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea, melalui telepon.
Menurutnya, di kereta tersebut ada 95 penumpang dan semuanya sudah berangkat kembali menuju Bandung dan telah tiba di Stasiun Bandung pada pukul 19.18 WIB.
Gerbong yang anjlok berada di urutan ketiga dari depan sehingga untuk memudahkan evakuasi, petugas memindahkan semua penumpang ke dua gerbong di depannya untuk kemudian ditarik menuju Bandung.
Terkait perkiraan selesainya gangguan opersional kereta ini, Noxy mengatakan saat ini petugas akan segera melakukan perbaikan.
Untuk sementara, kereta dari arah Bandung menuju timur akan memutar melalui jalur utara ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, langsung ke Kroya untuk selanjutnya kembali ke jalur selatan.
Untuk penumpang diberikan pilihan berupa pengembalian bea secara penuh atau melanjutkan perjalanan kereta api dengan pola operasi memutar.
Untuk kereta dari arah timur yang saat ini tertahan di Stasiun Cibatu yaitu KA Argo Wilis dari Surabaya menuju Bandung dan KA Pangandaran dari Banjar menuju Bandung.
Penumpang dua kereta itu dialihkan menggunakan bus untuk menuju Bandung.
Sampai saat ini ada 6 kereta yang pola operasinya akan memutar.
Kereta tersebut yaitu KA Malabar dari Bandung menuju Malang.
Lalu KA Mutiara Selatan dari Bandung menuju Malang.