TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Nias Selatan pada Minggu (2/6/2019) pagi.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 5.8 mengguncang Nias Selarab pukul10:03:09 WIB.
Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 0.56 Lintang Utara (LU) dan 98.39 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa berada di laut tepatnya 64 kilometer tenggara Nias Selatan.
Gempa terjadi di kedalaman 42 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besok Senin 3 Juni 2019: Banjarmasin, Pontianak & Samarinda Hujan Petir
Baca: Peringatan Dini BMKG: Ada Sirkulasi Siklonik, Sejumlah Wilayah Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini
Gempa dirasakan dengan skala (MMI) II di Padang Panjang, Bukittinggi, dan Pasaman Barat.
Gempa juga dirasakan dengan skala (MMI) II-III di Nias Selatan dan Gunung Sitoli.
"#Gempa Mag:5.8, 02-Jun-19 10:03:09 WIB, Lok:0.56 LU, 98.39 BT (Pusat gempa berada di laut, 64 km tenggara Nias Selatan), Kedlmn:42 Km Dirasakan (MMI) II-III Nias Selatan, II-III Gunung Sitoli, II Padang Panjang, II Bukittinggi, II Pasaman Barat #BMKG"
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi
Baca: Info Mudik 2019: Prakiraan Cuaca Jalan Tol Trans Jawa Hari Ini Minggu dan Senin Besok 2-3 Juni 2019
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Minggu 2 Juni 2019, Waspada Hujan Petir di Dua Wilayah
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Baca: Peringatan Dini BMKG Denpasar: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di 13 Perairan Bali
Baca: Gunung Karangetang Siaga, Warga Mesti Jauhi Zona Bahaya
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Miftah)