TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya pada Senin (3/6/2019) pagi.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 5.0 mengguncang Blangpidie pukul 07:42:58 WIB.
Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 3.62 Lintang Utara (LU) dan 96.90 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa berada di laut tepatnya 25 kilometer barat daya Blangpidie, Aceh Barat Daya.
Gempa terjadi di kedalaman 16 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa dirasakan dengan skala (MMI) III di Blangpidie dan Meukek Aceh Selatan.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besok Senin 3 Juni 2019: Banjarmasin, Pontianak & Samarinda Hujan Petir
Baca: Info BMKG: Daftar Wilayah yang Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini Senin 3 Juni, Dampak Sirkulasi Siklonik
“#Gempa Mag:5.0, 03-Jun-19 07:42:58 WIB, Lok:3.62 LU, 96.90 BT (Pusat gempa berada di Laut 25 km Barat Daya BlangPidie kab.Aceh Barat Daya), Kedlmn:16 Km Dirasakan (MMI) III BlangPidie, III Meukek,Aceh Selatan #BMKG”
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Baca: Tarif Tiket Masuk Kawasan Gunung Bromo dan Semeru Naik
Baca: Daftar Jalur Pendakian Gunung yang Tutup Selama Libur Lebaran 2019
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Baca: Empat Pelayaran di NTT yang Sempat Ditutup Akibat Gelombang Tinggi Mulai Dibuka Lagi Hari Ini
Baca: Peringatan Dini BMKG Denpasar: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di 13 Perairan Bali
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Miftah)