TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Foto lima orang dari enam terduga pelaku perampokan yang menembak Kanit Reskrim Polsek Mesuji Makmur OKI, (alm) Aipda Afrizal (33), tersebar cepat di media sosial, Senin (3/6).
Seorang pelaku tampak berpose memegang senjata api jenis FN.
Namun Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi ketika dikonfirmasi mengatakan, foto-foto yang tersebar itu baru dugaan dan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Itu baru terduga pelaku," katanya.
Tak hanya menyebar foto-foto terduga pelaku, ada pula pemberitahuan yang berisi antara lain, "foto-foto tersebut merupakan DPO Jatanras Polda Sumsel yang diduga pelaku penembakan rekan kita alm Bripka Afrizal di Wilkum Polsek Mesuji Makmur Polres OKI."
"Informasi yang berlanjut bahwa 5 dari para terduga pelaku melarikan diri ke wilayah Lampung, Mesuji dan Tuba. Mohon share info tsb kpd seluruh jajaran wilkum jajaran Polda Sumsel hingga ke Polda Lampung, guna ungkap kasus penembakan tersebut. Trims."
Bripka Afrizal gugur saat menghadang enam perampok yang beraksi di rumah Kodri, tauke karet di Dusun 5 desa Beringin Jaya MesujiJaya, Kecamatan Mesuji Makmur, Minggu (2/6) dini hari.
Baca: Sudah Janji Buka Puasa Bersama Keluarga, Kanit Reskrim Mesuji Gugur Ditembak Perampok
Satu peluru menembus dada kanan Afrizal.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ampun dengan para pelaku.
Hal ini, diungkapkan jenderal bintang dua ini usai mengecek jalur mudik via udara, Senin (3/6).
Menurut Kapolda, para pelaku terbilang sangat kejam, sampai-sampai polisi ditembaki secara membabi buta.
"Saya berhutang nyawa kepada keluarga korban, maka dari itu kemana pun para pelaku kabur akan saya tangkap hidup atau mati. Karena mereka ini kejam, bukan hanya anggota saya yang ditembak, tetapi korban Kodri juga ditembak," tegas Kapolda.
Kapolda mengungkapkan, tidak main-main untuk dapat mengungkap kasus perampokan hingga menewaskan Kanit Reskrim Polsek Mesuji Makmur OKI Bripka Afrizal.
Tim khusus dari Satreskrim Polres OKI dan Polda Sumsel sudah dibentuk dan diperintahkan untuk menangkap para pelaku hidup atau mati.