Lantas, Mardiah menceritakan sosok Karoman yang menjadi tulang punggung keluarga.
Karoman, kata Mardiah, selalu mencari ikan menggunakan perah dengan cara menombak ikan menggunakan tombak bambu.
Dalam semalam, biasanya Karoman mendapat 2 kilogram ikan yang langsung dijual ke pasar atau langsung ke warga oleh Mardiah pada pagi harinya.
“Dari hasil penjualan ikan biasanya mendapat uang Rp 50.000 hingga Rp 80.000, yang langsung dibelikan beras untuk makan sehari-hari. Suaminya saya tidak ada pekerjaan lain selain mencari ikan itu,” kata Mardiah.
Mardiah masih terlihat syok dengan kejadian yang menimpa suaminya.
Mardiah mengaku heran ada orang yang tega berbuat begitu kejam pada suaminya.
Padahal, menurut Mardiah, suaminya itu tidak memiliki musuh.
“Suami saya itu tidak punya musuh, setiap malam pekerjaan mencari ikan, saya heran ada yang begitu kejam pada suami saya,” ujar dia.
Mardiah meminta polisi untuk segera menangkap pelakunya dan memberi hukuman yang berat.
“Saya minta pelaku dihukum mati jika tertangkap,” kata dia.
4. Polisi Periksa 7 Saksi
Untuk menyelidiki kasus mutilasi ini, polisi kini sudah memeriksa 7 orang saksi terkait dugaan pembunuhan disertai mutilasi itu.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan pihaknya secara khusus memeriksa 2 di antara 7 saksi itu secara intensif.
Namun, Gazali menolak menjelaskan secara detil hasil pemeriksaan dengan alasan masih didalami.