Atas penemuan tersebut, mayat korban pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Pandan untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan yang dikonfirmasi mengatakan bahwa saat kejadian, korban diketahui hanya seorang diri dalam kamar.
"Biasanya di dalam kamar kos itu dirinya tinggal berdua bersama seorang temannya yang juga bekerja di Bank Syariah Mandiri," kata Dodi, Sabtu (15/6/2019).
"Tapi, temannya lagi cuti pulang ke Batam mau nikah. Maka saat kejadian terjadi korban diketahui hanya seorang diri di dalam kamar," sambungnya.
Dodi menjelaskan sebelum kejadian, informasi yang dihimpun korban baru pulang Halal Bi Halal, lalu masuk kamar kos-kosan, sempat menyuci dan salat.
Tak lama setelah itu, diduga ada teman dekat (laki-laki) yang datang. Karena dia kenal, maka pria itu dipersilakan masuk ke kamar kos.
"Namun entah apa yang terjadi, keesokan harinya korban ditemukan sudah meninggal dunia di kamar mandi. Korban tewas dalam posisi telentang. Muka lebam, ada bekas cakaran di leher dan ikatan tali di tangan kiri," ungkap Dodi.
"Korban diduga dibunuh dengan cara kepalanya dibenturkan ke tembok atau closet. Korban kemudian pingsan. Setelah itu dicekik dan ditutup mulutnya hingga akhirnya meninggal," sambungnya.
Setelah melihat korban meninggal, lanjut Dodi pelaku lalu mengunci kamar korban dan mematikan lampu kamar korban agar tidak terlihat dari jendela bagaimana kondisi di dalam kamar.
"Setelah mengunci pintu kamar dari luar, pelaku lalu melarikan diri untuk menghilangkan jejak," ujar Dodi. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sebelum Ditemukan Meninggal Santi Malau Terima Tamu Laki-laki, Pelaku Matikan Lampu dan Kunci Pintu