News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologis Perusakan Polsek Batin XXIV, Warga Marah Karena Polisi Tak Menyerahkan Tersangka Ibrahim

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa merusak Polsek Batin XXIV karena tidak menyerahkan pelaku pencurian untuk dihakimi mereka, Sabtu (22/6/2019)

"Saat berkelahi dengan pencuri, Gun Harapan tidak terlihat mengalami luka. Dia bahkan sempat ngobrol-ngobrol dengan warga yang datang membantu. Untuk sementara kami akan mencari tahu tentang riwayat kesehatannya," kata Kapolsek.

Dijelaskannya, rentang antara Gun melawan perampok dan waktu meninggal berkisar dua jam.

Pada pukul 07.00 Gun menghadapi pria yang ingin menguasai harta yang ada di rumahnya, lalu dua jam kemudian Gun menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolres Batanghari, AKBP M Santoso mengungkapkan kondisi saat ini sudah kondusif di Batin XXIV.

Dia menyebut terjadinya pengrusakan di Mapolsek karena warga di sana ingin melakukan penghakiman sendiri kepada tersangka yang sudah diamankan, setelah Gun meninggal dunia.

"Mereka tidak terima Gun meningal dunia, akhirnya mereka ingin menghakimi tersangka itu pula, hingga akhirnya penyerangan kantor Mapolsek itu terjadi," ujar dia.

Dia memastikan situasi saat ini sudah kondusif. Tidak ada korban jiwa akibat penyerangan massa tersebut.

"Saat ini kondisi sudah tenang dan kondusif,'' ujar Santoso

Bekas Luka Pukulan

Keterangan berbeda tentang kondisi Gun Harapan disampaikan M Zaki, Sekretaris DPC PPP Batanghari.

Ia mengatakan ada bekas luka pukulan di kepala dan goresan di bagian dada.

Ia juga menyebut Gun sempat mendapatkan perawatan sekitar dua jam di Puskesmas Durian Luncuk.

"Gun Harapan dibawa ke Puskesmas sekira pukul 07.30 dan meninggal sekitar pukul 10.00," ungkap Zaki, Sabtu (22/6/2019).

Massa merusak Polsek Batin XXIV karena tidak menyerahkan pelaku pencurian untuk dihakimi mereka, Sabtu (22/6/2019) (Istimewa)

Selama perawatan di Puskesmas Durian Luncuk, Zaki mengatakan kondisi Gun Harapan tidak stabil.

Terkadang normal, kemudian drop lagi, lalu normal kemudian drop, berulang demikian, dan akhirnya meninggal dunia.

Zaki mengatakan ia melihat ada ditemukan bekas pukulan di kepala dan goresan di dada. Namun tanda tersebut terlihat samar.

"Ada bekas pukulan di bagian kepala dan goresan di bagian dada. Namun terlihat samar," terang dia. (dun/adi)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kronologi Perusakan Polsek Batin XXIV, Polisi Diminta Serahkan Perampok Rumah Ketua PPP Batanghari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini