"Pelaku sehari-hari berjualan bubur kacang. Saat ditanya petugas, dia mengakui perbuatannya," katanya.
Kasus pencabulan anak kandung oleh ayahnya mendapat perhatian dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut. Kondisi psikis korban akan dipulihkan agar tak mengalami trauma.
Sekretaris P2TP2A Rahmat Wibawa, menuturkan, pihaknya menyiapkan rumah aman bagi korban kekerasan seksual.
Korban akan mendapatkan penanganan agar bisa kembali bersosialisasi dengan lingkungannya.
"Tentu akan kami tawarkan rumah aman bagi korban. Apalagi usianya masih di bawah umur," ujar Rahmat saat dihubungi.
Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya sudah menurunkan tim untuk memberi pendampingan kepada korban. Pihaknya juga membawa psikolog untuk pemulihan korban.
"Pendampingan hukum juga akan diberikan dan kami pasti berkoordinasi dengan Polres Garut," katanya.
Hingga Juni 2019, ada 33 kasus kekerasan kepada anak dan perempuan di Kabupaten Garut. Sebanyak 18 kasus terjadi kepada perempuan, sementara 16 kasus kekerasan menimpa anak.
"Dari 16 kasus anak ini, korbannya sudah 52 orang. 70 persen itu soal kekerasan seksual. Ada yang satu lokasi, korbannya banyak," ucapnya.
Laporan: Firman Wijaksana
Artikel ini tayang di tribunjabar.id dengan judulĀ Tak Kuat Menahan Nafsu Usai 5 Tahun Dicerai Istri, Ayah di Malangbong Ini Malah Hamili Anak Kandung