Suharsono pun mengunkapkan sosok Sutopo saat masih kecil.
Menurutnya, Sutopo adalah sosok yang sangat penurut dan tidak mempersulit orang tuanya.
Sutopo juga dikenal kerap membantu sanak saudaranya yang memiliki kesulitan.
"Dia memang anak penurut dan tidak mempersulit orang tua. Sering membantu sanak saudara. Dia memang sejak kecil sudah berjiwa sosial," kata Suharsono.
Baca: Sutopo Purwo Meninggal, 2 Unggahan Permintaan Maafnya Sebelum Wafat Jadi Sorotan
Baca: Sutopo Wafat, Hardiyanto Kenneth: Semoga Kita Dapat Teladani Perjuangan Beliau
Saat masih hidup, Sutopo pun sering berkomunikasi dan mengunjungi dirinya terutama saat hari raya.
"Sering sekali komunikasi. Dia setiap hari raya mesti pulang. Dia tugas di luar mampir, jenguk orang tuanya meskipun hanya satu sampai dua jam," kata Suharsono.
Suharsono pun masih ingat makanan kesukaan Sutopo.
Menurutnya, saat masih hidup Sutopo sangat senang makan makanan buatan ibunya.
Suharsono mengungkapkan makanan favorit Sutopo adalah Sambal Tumpang khas Boyolali.
"Karena kedekatan dengan ibunya, memang ibunyaa saya suruh merawat di sini. Jadi dari Boyolali saya suruh kesini merawat Topo. Masakan ibunya itu selalu cocok, Sambal Tumpang," kata Suharsono.
Selama sakit, Suharsono mengatakan, anaknya tak pernah mengeluh kepadanya.
Ia pun masih terkesan dengan semangat kerja dan belajar Sutopo sejak SD, kuliah, dan dunia kerja.
"Tidak pernah mengeluh. Dia itu semangat kerjanya luar biasa. Barangkali penilaian ini bukan hanya dari saya, sejak kecil belajarnya rajin baca buku apapun hingga berprestasi dari SD sampai kampus dan dalam dunia kerjanya," kata Suharsono.
Tak lupa, Suharsono pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo, Kepala BNPB Doni Monardo, para menteri, dan semua tokoh dan masyarakat yang memberi perhatian kepada anaknya.