Tak hanya dari lingkungan keluarga, cemoohan juga datang dari kalangan pegawai di dalam kantor. Tak sedikit yang bertanya, kenapa Rafdi harus menjadi seorang kuli bangunan.
"Ada yang bilang seharusnya orangtua susah, anak-anak jangan susah. Ada yang SMS ke saya dimana mata hati melihat anak seperti itu. Saya bilang cara pandang saya dengan kalian beda. Alhamdulillah anak saya bisa begitu, hidup penuh dengan kesederhanaan," kata Sinen yang juga Ketua DPD I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Provinsi Maluku Utara.
Baca: Anak Pejabat Daerah Kerja Kuli Bangunan? Ternyata Ini Alasan Rafdi, Putra Wakil Walikota Tidore
Baca: Pantang Manja, Anak Wakil Walikota Tidore Tak Gengsi Jadi Kuli Bangunan Demi Belajar Hidup Mandiri
Sinen berharap bahwa apa yang dia ajarkan kepada anak-anaknya bisa tertular dan dapat dibawa terus.
"Yang jelas, saya tidak mungkin tinggalkan begitu saja. Setelah jabatan ini selesai, saya pasti lakukan regenerasi. Saya sudah lihat cara dia berpikir sederhana, merakyat, itu sudah ada di dia (Rafdi). Tinggal diasah dan harapan saya pengganti saya ke depan," katanya.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kata Wakil Wali Kota Tidore soal Anaknya Jadi Kuli Bangunan