Pelaku kemudian bilang jika Senin akan mengambil uang gaji ke Jakarta.
Sebelum ke Jakarta pelaku bilang akan mengajak jalan-jalan dulu ke Puncak, Bogor.
Pada saat itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
Sesuai keterangan dari pelaku, dia pertama kali itu memukul dengan parang dari bagian belakang.
Namun waktu itu kepalanya belum putus. Karena masih agak teriak-teriak akhirnya diputus sekalian.
"Lokasinya di tempat terbuka. Tempat sepi. Jam pastinya saat dibunuh dia mengaku lupa," katanya.
Usai membunuh, pelaku sempat bingung. Kemudian potongan kepala dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa ke mobil milik korban.
Setelah itu, jasad yang kepalanya sudah terpisah itu dibawa ke wilayah Banyumas dan Kebumen untuk dibuang dan dibakar.
Dalam perjalanan pelaku mengaku berpikir jika dibuang dalam kondisi tubuh masih utuh takut ketahuan.
Kemudian dia berhenti di perjalanan untuk memotong tubuh korban.
Tindakan mutilasi dilakukan dengan cara menepikan mobil, lalu berenti saat sepi.
Sebelum ke lokasi kejadian, pelaku sempat pulang ke rumahnya, di Kecamatan Susukan Banjarnegara.
Ia sampai di rumah sekitar Senin subuh dan bertemu dengan keluarganya.
Sekira pukul 07.00 WIB, pelaku keluar rumah lalu membuang dan membakar sebagian potongan tubuh di Dusun Plandi Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas. (Tribunjateng/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pelaku Mutilasi di Banyumas Bohong Soal Lokasi Pembunuhan, Bukan di Puncak Bogor Tapi di Bandung