Hingga saat ini, setidaknya tujuh babi hutan berhasil dibantai hingga mati di tangan warga.
"Yang sudah ditangkap tujuh," katanya.
Warga terus melanjutkan perburuan.
Jumlah itu belum seberapa dibading keseluruhan populasi babi hutan yang cepat berkembang biak.
Di musim kemarau ini, menurut Adi, babi hutan turun banyak yang turun hingga masuk perkampungan.
Apalagi tujuan binatang itu jika tak untuk berbur
Baca: Samsun Aniaya 2 Anaknya Hingga Pingsan, Diringkus Polisi Setelah Sempat Kabur ke Hutan
u pakan.
Layaknya manusia, binatang pun butuh makan untuk bertahan hidup.
Lahan pertanian warga yang ditumbuhi tanaman pangan atau buah-buahan jadi sasaran serbuan babi hutan.
Hewan itu memakan hasil bumi yang juga diandalkan untuk kebutuhan hidup warga.
Kawanan babi ini amat doyan dengan hampir apapun yang ditanam warga, semisal jagung, singkong, padi, hingga kapulaga.
"Tentu ada (kerugian), karena sekarang lagi musim tanam Jagung,"katanya.
Baca: Gubernur Kepri Tersangka Suap dan Gratifikasi Izin Resor di Hutan Lindung
Para petani pun harus menanggung kerugian lantaran tanamannya dirusak babi hutan.
Hasil panen sebagian petani menurun karena sebagian tanamannya rusak.