TRIBUNNEWS.COM -– Jasmine menunjukkan senyum manis saat membuka pintu di tempatnya menginap, di sebuah hotel berbintang di Kota Jambi.
Kulitnya putih, rambutnya sekira sejengkal di bawah bahu.
Jasmine (bukan nama sebenarnya), adalah satu dari sekian banyak PSK yang memilih bertransaksi dengan pria hidung belang di hotel berbintang.
Tentu orang tak mengira bila ia pekerja seks komersial (PSK).
Penampilannya seperti lazimnya tamu pada umumnya.
Baca: Saat Pacaran dengan Andhika Pratama, Ussy Sulistiawaty Mengaku Pernah Dibohongi
Baca: KPK Panggil Jaksa Kejaksaan Tinggi Bali
Baca: TransNusa Terbangi Rute Balikpapan-Pulau Maratua, Khusus Melayani Wisatawan
Baca: Galih Ginanjar Bersedia Minta Maaf dan Minta Damai, Pihak Fairuz A Rafiq Tak Akan Cabut Laporan
Saat disambangi Tribun di kamar hotel itu, ia memakai tanktop putih, dipadu dengan hotpants.
Dari mulutnya meluncur cerita bahwa sudah tiga malam dia menginap di sana.
Tribun berhasil menemui Jasmine lewat satu di antara aplikasi chatting berbasis android.
Di aplikasi itu secara nyata ia menuliskan status 'open bo', sebuah kode yang berarti bisa diorder untuk cinta semalam.
Tak cuma status yang terang-terangan itu, ia juga mengunggah beberapa foto vulgar.
“Stay di sini,” tulisnya sebagai pelengkap bumbu penggoda pada foto itu.
"Kirain tadi abang ga jadi datang, soalnya banyak yang PHP," ucap Jasmine sambil bersalaman dengan jurnalis Tribun yang terpaksa menyamar sebagai pelanggan.
Penyamaran dilakukan karena sebelum ini tidak ada yang mau diajak bertemu untuk wawancara saat secara terang-terangan diajak wawancara terbuka.
Jasmine mengaku sekarang banyak orang yang PHP (pemberi harapan palsu).