Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kembali adanya gempa di Labuha, Maluku Utara pada Rabu (17/7/2019) sore.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa telah kembali mengguncang Labuha, Maluku Utara pada Rabu (17/7/2019) sore hari ini.
Dari pantauan Tribunnews.com melalui akun Twitter BMKG, @infoBMKG, gempa yang kembali mengguncang Labuha, Maluku Utara terjadi pada pukul 17.19 WIB.
Gempa yang kembali mengguncang Labuha, Maluku Utara ini berkekuatan Magnitudo 3,5.
Baca: Pascagempa di Bali, Orangtua Siswa dan Guru Gotong Royong Bersihkan Sekolah
Baca: Tim Kemensos Gunakan Sepeda Motor Salurkan Bantuan Rp 1,39 Miliar Bagi Korban Gempa Halmahera
Dari data yang dikeluarkan BMKG menyebutkan, gempa yang telah mengguncang Labuha, Maluku Utara berpusat di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menambahkan, guncangan gempa ini berada di 24 kilometer tenggara Labuha, Maluku Utara.
Gempa ini dirasakan di Labuha, Maluku Utara dengan Skala MMI I-II.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar lebih lanjut tentang gempa di Labuha, Maluku Utara.
Baca: Update Gempa Halmahera, Seorang Lansia Meninggal Dunia di Pengungsian
Baca: Tanggap Darurat Bencana, Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera Selatan
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)