Laporan Wartawan Bangkapos.com Anthoni Ramli
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Anggota Polres Bangka Selatan, Jam, telah melakukan tindakan penganiayaan yang menyebabkan korbannya, DI, seorang bocah murid SD menjadi trauma.
Korban diseret dari dalam kelas saat pelajaran tengah berlangsung. Jam pun mengangkat leher DI sambil berteriak-teriak.
"Mana ayah kamu! Mana ayah kamu!" ujar Ustazah Helni menirukan perkataan Jam, oknum anggota Polres Basel, seraya mengangkat leher DI (9) pelajar TPA Al Istiqomah di kawasan Perumnas guru AMD Toboali, Bangka Selatan, Rabu (17/7/2019) lalu.
Jam meluapkan amarahnya setelah mendapat laporan putrinya Ai (9) menjadi korban pemukulan teman satu kelasnya DI.
Jam kemudian meringsek, masuk ke kelas TPA tanpa menghiraukan guru ataupun murid yang sedang belajar saat itu.
Tak puas, Jam kemudian menyeret tubuh DI hingga keluar kelas.
Baca: Pesawat Cessna Jatuh di Sungai Cimanuk, Satu Orang Telah Ditemukan dan Bangkai Pesawat Hilang
Kejadian tersebut membuat rekan serta ustazah di TPA Al Istiqomah histeris.
Mereka berupaya melerai dan merebut DI dari pelukan sang oknum Polisi tersebut.
Amarah Jam, baru berhenti setelah Ustaza Eva, Halimah dan Yuli, melabraknya di parkiran.
Ustazah Helni, mengatakan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polres Basel itu terjadi, Rabu (17/7/2019) sekira pukul 16.00 WIB.
Kala itu, dirinya tengah mengajar. Tiba tiba Jam, datang dan melabrak Di.
Tindakan spontanitas itu membuat Helni tak mampu berbuat banyak.
"Saat itu saya dan ustazah Anjar sedang mengajar. Tiba tiba Jam datang dan langsung mengangkat leher Di. Di, terus dipegang lalu diseret sampai keluar kelas. Karena gerakannya cepat jadi kami guru hanya bisa berteriak minta tolong saja," ujar Helni sambil mempraktikkan kasus dugaan penganiayaan DI tersebut.