Satriandi sempat nekat melompat ke bangunan di belakang hotel yang jauh lebih rendah, namun gagal.
Baca: Lagu Ikan Asin Viral Hingga Dicibir, Bella Nova Sang Penyanyi Beberkan Cerita di Baliknya
Baca: Link Live Streaming Japan Open 2019: Ini Hasil dan Jadwal Laga Wakil Indonesia Hari Ini
Baca: Mencekam, Baku Tembak Polisi Dengan Pengedar Narkoba di Pekanbaru, Dua Orang Disebut Tewas
Baca: Pernah Bernasib Sama, Polo Berharap Nunung Bisa Direhabilitasi
Akibatnya ia terkapar kritis, dengan luka-luka serius dan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.
Butuh perawatan intensif sampai akhirnya nyawanya dapat tertolong.
Satriandi dinyatakan kemungkinan besar akan cacat permanen.
5. Sempat disebut alami gangguan kejiwaan
Pemeriksaan kasus tersebut tidak berjalan, karena Satriandi sering mengingau selama pemeriksaan oleh polisi.
Ia kemudian disebut mengalami gangguan kejiwaan.
Kepolisian tidak melanjutkan perkaranya, karena Satriandi dinyatakan tidak bisa memberikan keterangan apapun karena mengalami gangguan kejiwaan.
Sejak saat itu namanya tenggelam seiring tidak adanya pemberitaan terhadap dirinya.
Terakhir kali Satriandi diketahui menjalani perawatan di rumahnya untuk pemulihan.
6. Tembak mati pesaing bisnisnya
Lalu di awal tahun ini, tepatnya Sabtu malam, 7 Januari 2017, Satriandi menembak mati seorang pemuda bernama Jodi Setiawan, yang juga bandar narkoba, bermotifkan persaingan bisnis haram tersebut.
Ia sempat kabur usai penembakan tersebut, namun berhasil ditangkap polisi di wilayah Batipuh, Sumatera Barat.
7. Divonis 12 tahun penjara