Celakanya, ia mengutamakan tamu dari pasangan anak-anak yang lagi dimabuk asmara.
Bahkan, ia tak menerima tamu pasangan dari orang tua," ujarnya.
Untuk mengawasi usaha itu, papar Anis, Wr tak pernah berada di rumah itu.
Sebab, ia punya karyawan anak-anak juga, yang masih di bawah umur dengan gaji Rp 1,4 juta per bulan.
Soal banyak kondom berserahkan di sekitar rumah itu, Wr mengaku tak tahu.
Diberitakan sebelumnya, petugas menemukan banyak kondom bekas terpakai, yang dibuang begitu saja di pekarangan sebuah rumah kontrakan di Blitar.
Lokasi rumah itu berada di tepi jalan raya Malang-Blitar atau tepatnya sekitar 200 meter sebelah timur perempatan traffic light Kecamatan Talun.
Karuan, penemuan banyak alat kontrasepsi bekas itu tak hanya mencegangkan petugas, namun warga pun dibuat geleng-geleng kepala.
Sebab, itu dianggap hal tak wajar dan dianggap barang tabu namun dibuang sembarangan.
Akhirnya, oleh petugas, kondom bekas terpakai itu kini diamankan karena diduga rumah itu telah dipakai kegiatan yang tak terpuji.
Penemuan kondom bekas itu bukan sebuah kebetulan.
Namun, petugas Polres Blitar dan Polsek Talun sengaja melakukan pengecekan terhadap rumah yang berada di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar tersebut.
Itu karena petugas mendapatkan laporan dari masyarakat, kalau rumah yang disebut-sebut telah dikontrakkan ke seorang ibu-bu itu, seringkali terlihat sepasang muda-mudi keluar masuk.
Tak tahu apa yang diperbuat namun mereka sepertinya pasangan yang lagi memadu kasih.