"Kalau bagi kami orang tuanya, Putri itu kayak bintang jatuh dari langit," ucap Udet Sirtama, ayahanda Sermatutar Putri Lenggo Geni.
Putri Lenggo Geni pun lantas menjelaskan harapannya dan memohon doa restu dari kedua orang tuanya.
"Harapan saya cuma satu. Saya hanya minta Allah beri saya jalan yang lurus di kedinasan, tetap jaga rendah hati saya.
Buat kedua orang tua saya, ikhlaskan saya lanjut ke dunia kedinasan. Mungkin ini jalan dari Allah, saya harus mencari rezeki meninggalkan rumah tetapi tetap saya berada di bawah sujud kaki kedua orang tua saya," pungkas Putri Lenggo Geni.
Melansir dari laman rekrutmen-tni.mil.id, Putri Lenggo Geni merupakan putri kebanggaan Payakumbuh yang lahir pada 19 Januari 1994 silam.
Ia sempat tercatat sebagai nama calon siswa taruna Akademi TNI tahun angkatan 2015 yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Kisah tak kalah inspiratif juga datang dari Yusuf Maulana Abdullah, anak tukang ojek yang juga baru lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.
Awalnya, Yusuf Maulana Abdullah hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.
Tapi nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira.
Keinginan Yusuf menjadi tentara berawal saat melihat kerja keras ayahnya, Anda Sunarto yang seorang tukang ojek.
Yusuf mengaku prihatin melihat sang ayah yang bekerja keras setiap hari.
Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.
Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.
"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya.