Orangtua korban merasa terharu dengan kehadiran orang nomor satu di lingkungan kampus UNS ini.
“Masih banyak yang melayat di hari Jumat ini, saya ketemu langsung dengan orangtua korban."
"Kami berharap orangtua korban tabah, tidak larut dalam kesedihan dan bisa kembali bekerja,” ujar Prof Jamal.
Sebagai bentuk penghargaan dari UNS, almarhumah Irza Laila Nur Trisna Winandi akan diwisuda pada tanggal 24 Agustus mendatang.
Baca: Akan Berangkat Ujian Skripsi, Mahasiswi UNS Solo Tewas Dihantam Truk Kontainer yang Tabrak Puskesmas
Pasalnya, almarhumah merupakan mahasiswa yang tergolong memiliki prestasi dengan Indeks Prestasi (IP) 3,38.
“Almarhumah sudah memiliki niat untuk ujian skripsi pada hari Kamis itu, kemudian minta ibunya untuk mengantar dan ibunya juga memiliki inisiatif untuk izin ke kantor terlebih dahulu, hanya saja saat diajak ibunya pamit ke tempat kerja, yang bersangkutan tertabrak truk dan meninggal dunia,” katanya.
Saat di rumah duka, Prof Jamal menyampaikan pesan supaya orangtuanya hadir untuk menerima ijazah Sarjana Pendidikan (SPd) atas nama almarhumah.
“Ini bentuk penghargaan dari UNS untuk almarhumah dan keluarga."
"Dan dari UNS juga sudah membebaskan biaya perkuliahan jika Almarhumah masih memiliki tanggungan pembayaran,” kata Prof Jamal.
Disebut Selamatkan Sang Ibu
Ada cerita heroik dari kejadian laka maut truk kontainer di Puskesmas Mojosongo, Boyolali Kamis (25/7/2019).
Gunawan, tetangga korban di Perum Bumi Singkil Permai II RT 6 RW 11, Karanggeneng, Boyolali mengatakan, dirinya mendapat cerita, korban Irza Laila Nur Trisna (21) sebelum tewas, Irza sempat menyelamatkan ibunya dengan cara mendorong ibunya, Dwi Yani Merbawaningrum.
"Katanya saat ibunya mau naik ke motor korban Irza lihat ada yang aneh dari kontainer yang melenceng mengarah ke Puskesmas," tutur Gunawan pada TribunSolo.com.
"Korban lalu mendorong ibunya," papar Gunawan.