Kebanyakan dari mereka terpaksa menunda mendonorkan darah lantaran tidak lolos dalam pemeriksaan awal.
Salah satu calon pendonor, Abug, warga Tipes harus mengurungkan niatnya untuk mendonorkan darah.
Abug mengaku telah rutin mendonorkan darah sejak dulu.
"Terakhir aku Maret 2019. Karena banyak kendalanya, bisanya Hb-nya kurang," tutur Abug.
Selain ingin membantu orang-orang yang membutuhkan, Abug juga merasakan khasiat dari donor darah.
Abug berharap, kedepannya acara ini bisa diselenggarakan secara rutin.
Karena program seperti ini dinilai sangat banyak manfaatnya.
"Bagus sih ini acaranya, mungkin kedepannya bisa dibuat rutin tiap bulan,"
Berbeda dengan Abug yang sudah rutin, momen ini menjadi kali pertama bagi Tiara Selavie.
Meski awalnya takut, namun Tiara memberanikan diri.
"Pas awal sempet susah nyari nadinya, sempet udah masuk terus ditarik lagi (jarumnya)," cerita Tiara.
Sebelum donor, dokter yang bertugas juga telah memberitahu jika untuk kali pertama akan ada efek samping.
"Tadi sempet bener-bener pusing, pandangannya kabur, tapi tadi langsung dibantu," lanjut tiara.
Sementara itu, dokter bagian Mobile Unit PMI Surakarta, dr Henry Suryadi memberikan tips untuk pendonor pertama.